TEMPO.CO, Jakarta - Sri Ningsih, 40 tahun, menumpahkan amarahnya ketika bertemu dengan Suhaeni di kantor Kepolisian Resor Jakarta Timur.
Sri adalah ibu kandung DA, 9 tahun, bocah yang pipinya disetrika Suhaeni. Suhaeni adalah ibu tiri DA. Saat Sri ke kantor polisi, Suhaeni sedang mendekam di dalam sel.
Melihat perempuan itu, Sri langsung marah. Sri memaki Suhaeni habis-habisan. Tak cukup dengan kata-kata, Sri sempat menjambak rambut Suhaeni.
Tapi kejadian itu lekas dilerai petugas. "Kekesalan saya sudah lebih dari ubun-ubun," kata Sri kepada Tempo di Duren Sawit, Rabu, 25 Maret 2015.
Sri kemudian membeberkan kesalahan Suhaeni. Menurut Sri, Suhaeni telah merebut suaminya, Uka, 42 tahun, dengan cara nikah siri setahun lalu. Lalu Suhaeni menyuruh Uka membawa paksa anak bungsu Ningsih, DA, dari sekolah.
Gara-gara Suhaeni, ujar Sri, anak keduanya sempat putus sekolah di STM karena stres menanggung masalah keluarga. Tak sampai di situ, DA ternyata mendapat perlakuan buruk dari Suhaeni.
"Perempuan mana yang sanggup memaafkan perempuan begitu," ucapnya. "Walaupun Allah Maha Pemurah, tapi saya tak akan bermurah dengan dia (Suhaeni)."
Sri juga mengaku kesal dengan suaminya, Uka, karena membela Suhaeni. Menurut Sri, suaminya sempat ingin mencabut laporan terhadap Suhaeni. Tapi Sri tegas melarangnya. "Jika dia ketahuan bela Eni lagi, saya juga akan tuntut dia," ancamnya.
YOLANDA RYAN ARMINDYA