TEMPO.CO, Depok - Kesedihan masih dirasakan sahabat Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Departemen Biologi, Universitas Indonesia, yang tewas mengapung di Danau Kenanga UI.
"Akseyna itu tipe orang yang tak akan berbicara sebelum orang lain yang duluan memulai obrolan," kata Sarah Mustika, mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP UI Angkatan 2013, Selasa, 31 Maret 2015. Ace adalah panggilan akrab Akseyna, yang juga Angkatan 2013.
Sarah mengenal Akseyna karena sama-sama berasal dari SMA di Yogyakarta. Di Angkatan 2013, hanya ada 19 mahasiswa yang berasal dari Kota Gudeg ini. Mereka bergabung dalam Paguyuban Yogyakarta yang memiliki grup chatting Whatsapp dan LINE.
Akseyna pernah ikut satu kali pertemuan paguyuban ini. Seingat Sarah, Ace belum pernah merespon perbincangan dalam grup sosial media itu. Karena itu, dia tak terlalu paham soal keseharian dan masalah Ace. Dia hanya sempat tegur sapa saat sama-sama masih tinggal di asrama UI pada tingkat pertama.
Seorang mahasiswa Departemen biologi yang seangkatan Ace mengakui almarhum memang pendiam, namun tetap bisa diajak bercanda. Menurutnya, Ace jarang terlihat masuk kelas atau praktikum. Pernah satu kali Akseyna duduk di sebelahnya saat praktikum. Akseyna menanyakan pertanyaan yang sangat kritis hingga asisten laboratorium tak dapat menjawabnya.
Pada pelajaran agama Islam, Akseyna menjadi koordinator buku. "Akseyna dipilih karena kami tahu dia anak alim dan rajin salat. Pacar pun tak punya," kata dia.
Akseyna pernah membatalkan keikutsertaannya pada acara kemahasiswaan di kampus. Hal itu karena jadwalnya yang berbenturan dengan waktu salat Jumat. "Akseyna tak mau meninggalkan salatnya," kata dia.
Angkatan 2013, katanya, merasa kecolongan dengan kejadian ini. Sempat terpikir bahwa mereka merasa bersalah karena kurang peka terhadap kondisi Akseyna. Namun, saat ini mereka sudah ikhlas dengan kepergian Akseyna.
YOLANDA RYAN ARMINDYA