TEMPO.CO, Jakarta - Tiga remaja tampak duduk-duduk di atas pembatas antara Jalan Ulujami Raya dan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) West 2 ruas Jalan Tol Ulujami-Serpong.
Sembari menyeruput es kelapa muda di genggaman, tiga anak lelaki 15 tahun itu asyik bercanda sambil menyaksikan mobil yang lalu-lalang di jalan tol. "Kami di sini hanya nongkrong sambil menunggu magrib," kata Aryo, satu dari tiga remaja itu, kepada Tempo, Selasa, 7 April 2015.
Pengamatan Tempo, mereka tak membawa apa pun di tangan kecuali sebungkus air es kelapa muda. Di sekitar mereka juga tak ada batu bertebaran. Aryo mengatakan mereka biasa duduk di sana sambil bermain “hitung mobil” merek tertentu.
Aryo mengaku tak pernah melempar batu ke arah mobil yang lewat di ruas jalan tol itu. Menurut dia, warga akan sangat marah jika melihat ada orang yang lempar batu di sana. "Jika kami rusuh di atas sini, warga akan langsung teriak-teriak," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Sub-Bagian Humas PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Wijaya, mengatakan jalur Pesanggrahan, Ulujami, dan Veteran adalah wilayah rawan pelemparan batu. Wijaya menjelaskan banyak batu yang digantung di atas jembatan penyeberangan orang antara madrasah aliyah dan Pondok Pinang. Namun Tempo tak menemukan jembatan penyeberangan yang dimaksud.
Tak ada jembatan penyeberangan orang di ruas Jalan Tol Ulujami-Serpong ini. Jembatan penyeberangan hanya ada di ruas Kebon Jeruk-Ulujami, tepatnya di arah menuju Tangerang-Lingkar Dalam-Lingkar Luar Barat dan Meruya-Srengseng.
YOLANDA RYAN ARMINDYA