TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Hari Buruh yang jatuh pada esok, Jumat, 1 Mei 2015, situasi di Kawasan Berikat Nusantara, Marunda, Jakarta Utara, tampak sepi. Hampir tak ada buruh di kawasan tersebut yang berdemonstrasi maupun mengajak buruh lainnya untuk turun ke jalan. Di kawasan tersebut hanya tampak beberapa truk yang sedang bongkar muat.
"Di kawasan ini, Kawasan Berikat Nusantara, mayoritas hanya dijadikan gudang oleh perusahaan-perusahaan, sehingga di sini bukan kantung buruh, seperti di Cakung, Jakarta Utara," ujarnya Komandan Regu Pengamanan di Kawasan Berikat Nusantara, Suharna, di Kawasan Berikat Nusantara, Kamis, 30 April 2015. Menurut dia, biasanya menjelang Hari Buruh, tak ada buruh di kawasan tersebut yang terlibat dalam demonstrasi.
Suharna menjelaskan biasanya pada Hari Buruh beberapa perusahaan yang berada di Kawasan Berikat Nusantara akan mengirimkan beberapa perwakilan untuk bergabung dengan buruh lainnya yang berada di Kawasan Berikat Nusantara, Cakung. Rutenya, kata dia, ialah buruh dari Kawasan Berikat Nusantara Marunda bergabung dengan buruh yang berada di kawasan industri Marunda Center. Dari Marunda Center, katanya, buruh akan menuju ke Cakung lalu berangkat ke Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Menjelang Hari Buruh, ujarnya, pihak keamanan Kawasan Berikat Nusantara juga telah bekerja sama dengan Kepolisian Sektor Cilincing untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, seperti demonstrasi yang berujung pada kerusuhan. Selain itu, kata dia, pengusaha lebih memilih untuk meliburkan karyawannya dibandingkan dengan tetap beroperasi. "Daripada nanti rusuh dan merugikan lebih baik diliburkan," ujarnya.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar M. Iqbal, pihaknya akan menempatkan beberapa anggotanya di kawasan yang menjadi kantung buruh, seperti Kawasan Berikat Nasional Cakung, Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priuk, dan Jalan Yos Sudarso. "Kami pun akan mengamankan objek vital seperti depo Pertamina Plumpang," ujarnya..
Untuk pengamanan Hari Buruh, kata Iqbal, pihaknya akan mengerahkan sekitar 1.200 personel yang merupakan gabungan dengan Polda Metro Jaya hingga Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Utara. "Untuk menghindari kerusuhan, kami akan mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis," tuturnya.
GANGSAR PARIKESIT