TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Apartemen Kalibata City mengatakan tak bakal tinggal diam menyikapi keluhan penghuni soal kebijkan kartu master akses. "Sedang kami pertimbangkan untuk dicabut," kata General Manager Badan Pengelola, Evan T. Wallad, kepada Tempo, Kamis, 30 April 2015.
Penghuni sempat mengeluh kartu master akses yang disalahgunakan sebagai salah satu sebab maraknya brosur yang menawarkan jasa pijat plus-plus. Sebab, penghuni seharusnya cuma dibekali kartu akses yang cuma bisa dipakai di tower tempat tinggal. Sementara, satu kartu master bisa dipakai untuk masuk ke-18 tower di Kalibata City.
Evan mengakui bila ada pihak yang memiliki kartu master akses. Beberapa di antaranya ialah developer yang mempunyai ratusan unit di beberapa tower, penyedia jasa binatu, air mineral galon, dan tabung gas.
Tapi, Evan membantah kartu master menjadi biang kerok maraknya pembagian brosur pijat. Sebab, aksi itu merupakan tindakan oportunis yang dikerjakan jasa pijat seusai memijat penghuni. "Mereka masuk dijemput penghuni, tapi pulang tak diantar sehingga menyelipkan brosur itu di bawah pintu," kata dia.
Tempo juga menemukan brosur itu di sepanjang lorong lantai 19 Tower Borneo saat menemui Dian Andriani--salah satu angels atau perempuan penjaja cinta di dunia maya. Berukuran seperti kartu nama. Di bawah logo itu, tertera "Ditangani Tenaga Wanita Muda Pilihan dan Profesional". Jasa pijat ini menyediakan empat ragam pijat dengan tarif Rp 100-200 ribu. Disertakan pula nomor ponsel yang bisa dihubungi.
RAYMUNDUS RIKANG