TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kerap mendengar isu dunia prostitusi yang melibatkan artis maupun fotomodel. "Sejak saya ngompol, saat masih bayi, prostitusi kelas papan atas sudah ada," ujarnya di Balai Kota, Senin, 11 Mei 2015.
Menurut dia, terbongkarnya kasus prostitusi papan atas belakangan ini karena banyak orang munafik. Dia berujar banyak yang pura-pura tak mengetahui adanya praktek tersebut. Padahal, praktek tersebut sudah ada sejak zaman dulu.
Ahok mengaku belum mengetahui langkah untuk mencegah maraknya prostitusi. Dia berharap masyarakat yang ingin menghapus prostitusi bisa berdiskusi dengannya untuk mencari solusi bersama.
Jumat, 8 Mei 2015, Kepolisian Resor Jakarta Selatan menangkap Robby Abbas, 32 tahun. Robby diduga sebagai mucikari para pekerja prostitusi kelas atas. Robby Abbas ditangkap di sebuah hotel mewah di kawasan Jakarta Selatan saat bertransaksi wanita dengan seorang polisi yang menyamar.
Seorang wanita berinisial AA, 22 tahun, turut ditangkap di kamar hotel. Polisi menyita barang bukti berupa bra bermotif renda warna hitam dan sebuah telepon seluler Blackberry berwarna putih. Namun AA hanya dijadikan saksi oleh polisi untuk kasus perdagangan manusia.
Dalam kasus ini dipakai Pasal 296 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang mengatur permucikarian, sehingga para wanita yang diperdagangkan berstatus sebagai wanita yang dijual oleh pelaku.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru mengatakan polisi akan memanggil kembali satu orang saksi terkait kasus penangkapan Robby Abbas pada Senin, 11 Mei 2015.
GANGSAR PARIKESIT