TEMPO.CO, Depok - Universitas Indonesia memindahkan Jibril, teman dekat Akseyna Ahad Dori—mahasiswa UI yang tewas mengapung di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015. Pihak kampus memindahkan Jibril, yang sebelumnya kos di dekat kampus, atas permintaan keluarga.
Juru bicara UI, Rifelly Dewi Astuti, mengatakan Jibril kini tinggal di asrama UI. "Keluarga mohon untuk Jibril diperhatikan. Permintaan keluarga seperti itu," kata Rifilly, Jumat, 22 Mei 2015. Menurut dia, Jibril meminta dipindahkan ke asrama dengan alasan kenyamanan. "Jibril sudah sebulan tinggal di asrama UI."
Rifelly mengatakan Jibril memang rekan Akseyna yang terakhir berada di kamar kos Wisma Widya, tempat Akseyna tinggal. Jibril merupakan teman seangkatan Akseyna, yang kuliah di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI, yang menemukan surat terakhir Akseyna. Tulisan tersebut berbunyi, "Will not return for eternity please don't searc for existance my apologies for everithing."
Berdasarkan analisis grafolog American Handwriting, Deborah Dewi, tulisan tangan yang ditemukan di kamar Akseyna ditulis oleh dua orang. "Tulisan pertama identik dengan tulisan almarhum, sementara ada bagian tulisan tangan dan tanda tangan yang dibuat orang lain," ujar Deborah.
Temuan tersebut diperoleh Deborah setelah melakukan pembesaran mikroskopik 200 kali terhadap tulisan almarhum. Proses analisis dilakukan Deborah selama dua minggu. Deborah membandingkan tanda tangan Ace—sapaan Akseyna—dalam surat wasiat dengan 39 tanda tangan asli yang terdapat dalam dokumen-dokumen pribadi.
Deborah menemukan beberapa hal yang janggal dalam surat wasiat Ace. Karena itu, ia curiga surat wasiat tersebut bukan ditulis Ace sendiri. “Bagian yang dicoret dan direvisi berikut penambahannya serta tanda tangan ternyata berbeda setelah dianalisis dengan pembesaran mikroskopik,” tutur Deborah.
IMAM HAMDI