TEMPO.CO, Jakarta - Panggung Istora Senayan pada Kamis, 22 Mei 2015 memang terasa panas. Akibatnya, para personel Boyzone kegerahan. Apalagi anggota Boyzone harus menampilkan koreografi yang membutuhkan tenaga ekstra.
Sesaat setelah lagu Love Me for A Reason dinyanyikan, tiba-tiba saja Lynch menghampiri salah seorang penggemar dan meminjam kipas. Melihat idolanya kipas-kipas di atas panggung, para penggemarnya tertawa.
Saat menyanyikan lagu terakhir yang berjudul Life is Roller Coaster, Lynch terus mengusap-usap keningnya dengan handuk putih yang selalu dipegangnya sejak pertengahan konser.
Lynch kemudian melepas rompinya hingga hanya menyisakan kaus kasual dengan motif garis. Sementara Keating, Graham, dan Duffy tetap memakai rompi dan jas.
Kedatangan mereka kali ini ke Jakarta merupakan yang pertama ke Asia setelah mereka kehilangan personel Boyzone yang meninggal, yaitu Stephen Gately, pada 2009 lalu. Di atas panggung, Keating berujar bisa merasakan kehadiran Gately di Istora. "Stephen selalu mencintai para fannya di Indonesia," ucap Ronan Keating.
Setelah lagu ke-18 dinyanyikan, Keating berterima kasih dan berpamitan, “Good night, Indonesia,” ucapnya. Tak lama setelah itu, para pemain band dan Boyzone pun satu per satu pergi ke belakang panggung. Para penonton dengan kompak berteriak, “We want more!” berkali-kali hingga akhirnya satu per satu pemain band dan personel Boyzone kembali ke panggung dan bernyanyi.
DINI TEJA