TEMPO.CO, Depok - Keluarga Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, yang tewas mengapung di Danau Kenanga, Universitas Indonesia, 26 Maret 2015, terus mempertanyakan hasil visum kepada pihak kepolisian. Sebab, hingga kini, keluarga belum diberikan hasil visum dan otopsi Akseyna.
"Bahkan belum pernah ada permintaan izin ke kami untuk otopsi. Hasil otopsi atau visum sampai sekarang belum pernah diberikan ke kami," kata Kolonel Sus Mardoto, orang tua Akseyna, Senin, 25 Mei 2015.
Dia menuturkan telah meminta hasil visum anaknya ke penyidik di Polresta Depok pada 17 April 2015. Namun sudah dua bulan hasil otopsi dan visum yang seharusnya telah keluar belum diberikan kepada pihak keluarga.
"Saat datang ke Polres, kata penyidik saat itu, masih hasil sementara. Saya tidak tahu apa perlu surat tertulis untuk meminta hasil visum dan otopsi Akseyna," ujar Mardoto.
Menurut dia, bila hasil visum atau otopsi keluar secara langsung, semestinya otomatis pihak keluarga harus diberikan hasilnya. Bahkan, berdasarkan data-data yang didapatkan dalam kasus Ace—panggilan Akseyna, tanda-tanda pembunuhan sangat terlihat.
"Kami sekeluarga yakin Ace dibunuh, berdasarkan analisis yang kami lakukan. Saya khawatir ini hilang ditelan angin," tuturnya. "Saya yakin Polri juga mau lebih mendalami fakta-fisik. Tapi teman-teman saya sudah geregetan mengikuti perkembangan penyelidikan kematian anak saya."
IMAM HAMDI