TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam jurusan Biologi Universitas Indonesia yang ditemukan tewas di Danau Kenanga, UI, pada 28 Maret 2015, menilai ada kejanggalan dalam surat yang disebut-sebut ditulis oleh Akseyna.
Ayah Akseyna, Kolonel Sus Mardoto, mengeluarkan pernyataan resmi lewat situsnya ihwal meninggalnya Akseyna. Terutama mengenai surat yang disebut-sebut ditinggalkan Akseyna sebelum kepergiannya.
Menurut Mardoto, bentuk tulisan dan tanda tangan Akseyna berbeda. “Setelah mencermati tulisan di surat itu, keluarga menilai ada beberapa kejanggalan di surat tersebut,” tulis Mardoto dalam situsnya yang berjudul “Pernyataan Resmi Keluarga Akseyna Ahad Dori Mengenai Apa yang Selama Ini Disebut sebagai “Surat” Akseyna Ahad Dori (ACE) bin Mardoto”, Senin, 25 Maret 2015.
Pertama, menurut Mardoto, terdapat pada kata for. Ada tiga kata for pada surat tersebut, dan ketiganya memiliki bentuk berbeda. Orang awam pun bisa melihat kejanggalan ini dengan jelas.
Kedua, tulisan existence dan beberapa kata lain yang memiliki bentuk atau kemiringan huruf yang sangat mencolok perbedaannya dengan huruf-huruf pada kata-kata lain juga.
Ketiga, jarak spasi antara satu kata dan kata lainnya berbeda-beda dan tidak beraturan. Keempat, tanda tangan pada surat tersebut sangat tidak mirip dengan tanda tangan Akseyna pada kartu tanda penduduk reguler maupun e-KTP.
Kelima, tata bahasa surat dalam bahasa Inggris itu tidak beraturan. “Keluarga mengenal Ace memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik karena sudah terbiasa membaca jurnal ilmiah berbahasa Inggris, novel-novel bahasa Inggris, dan menonton film-film berbahasa Inggris tanpa subtitle. Bahkan sewaktu di SMP saja sudah memperoleh TOEFL 433,” ujar Mardoto.
Dalam blog-nya, Mardoto juga menuliskan bahwa istilah surat wasiat Akseyna yang disebarkan sungguh sangat menyakitkan bagi keluarga. Pasalnya, penyebaran istilah “surat wasiat” itu cenderung membangun opini bahwa surat itu seakan-akan memang ditulis oleh Akseyna.
“Padahal klarifikasi secara formal/prosedural dan material saja belum pernah dilakukan. Apalagi istilah surat wasiat Ace ini dengan sederhananya langsung dikorelasikan dan disimpulkan oleh sebagian pihak sebagai fakta bahwa Ace melakukan tindakan mengakhiri hidup sendiri,” tulis Mardoto, yang memanggil Akseyna dengan panggilan kesayangan Ace.
GRACE S. GANDHI