TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 300 bedeng terbakar di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Menurut Ari, 45 tahun, saksi peristiwa itu, api menjalar dari salah satu rumah kontrakan di kompleks bedeng itu pada pukul 14.30 WIB.
"Rumah itu ditempati penjual kerupuk yang lagi ditinggal ke Srengseng," katanya kepada Tempo, Kamis, 28 Mei 2015.
Ia mengatakan api berasal dari lilin yang mengenai kasur lalu menyebar ke seluruh dinding rumah. Saat kejadian, Ari berada di dalam rumah yang juga warung makan miliknya. "Saya ikut memadamkan rumah itu, tapi angin kencang sekali, jadi api cepat menyebar," katanya.
Menurut Kepala Sektor Kebon Jeruk Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat Rompis Romlih, api sudah membesar ketika pemadam datang. Sebanyak 17 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang berkobar di wilayah RT 05 RW 03 Kebon Jeruk ini. "Api berasal dari bedeng yang kemudian merambat ke salah satu rumah warga di luar wilayah bedeng," kata Rompis.
Kepala Kepolisian Sektor Kebon Jeruk Komisaris Slamet mengatakan api diduga berasal dari jaringan listrik. "Seorang saksi bernama Rudy mengatakan ada percikan api dari instalasi listrik yang tidak rapi di salah satu bedeng, lalu jatuh menimpa atap rumah salah satu warga yang terbuat dari seng," katanya. Tapi, kata Slamet, penyebab pasti kebakaran belum diketahui.
Menurut pantauan Tempo, pada pukul 17.00WIB, kobaran api masih tampak di sudut bedeng-bedeng. Asap pekat menyelimuti wilayah seluas lebih dari 1 hektare ini. Beberapa warga yang mengenakan masker seadanya memunguti benda-benda yang masih laku dijual. Mereka rela berjibaku dengan asap yang membuat mata perih dan napas sesak demi mengais harta-benda yang masih berharga.
DINI PRAMITA