TEMPO.CO, Bogor - Kegiatan Istana Open 2015 yang menjadi salah satu rangkaian acara hari ulang tahun Kota Bogor kali ini sepi peminat.
Delly, 43 tahun, petugas pendaftaran Istura 2015 mengatakan, berkurangnya jumlah masyarakat yang mendaftar menjadi peserta karena pengunjung hanya boleh berkeliling di luar atau halaman Istana.
Pengunjung, menurut Delly, tak bisa masuk ke sejumlah ruangan di Istana Bogor setelah Presiden Joko Widodo tinggal dan berkantor di sana, "Pengurangan jumlah pengunjung yang akan masuk ke Istana sangat banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," kata Delly saat ditemui di tempat pendaftaran, Rabu 27 Mei 2015.
Bahkan, Delly menjelaskan, masyarakat yang awalnya mendaftarkan bersama anggota keluarganya sebanyak 10 orang untuk masuk ke Istana, hanya 5 orang yang masuk dan sisanya mengembalikan kupon, "Kalo yang mendaftar setiap harinya banyak, tapi tidak sedikit setelah mengetahui tidak bisa masuk Istana dan hanya berkeliling di luar, mereka mengembalikan kuponnya," ujarnya.
Menurutnya, pada tahun-tahun pelaksanaan Istana Open, setiap harinya yang mendaftar untuk menjadi peserta mencapai 4000-4500 orang, "Tapi untuk tahun ini, pada hari kedua (Selasa 26 Mei 2015), yang mendaftar dari pagi hingga sore hanya 1.845 orang," kata dia.
Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Prokoler Istana Bogor, Endang Sumirat mengatakan, tidak diperbolehkannya warga untuk masuk ke dalam ruangan karena Istana Bogor kali ini lebih banyak digunakan untuk kepentingan kepresidenan dan kenegaraan serta tempat tinggal Presiden Joko Widodo,
"Warga hanya diperbolehkan di luar Istana dan memperbolehkan masuk ke dalam Balai Kirti atau Museum Kepresidenan yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2014," kata dia.
M. SIDIK PERMANA