TEMPO.CO, Jakarta - Akseyna Ahmad Dori, mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, yang ditemukan tewas di Danau Kenanga UI, Selasa, 2 Juni 2015, seharusnya merayakan ulang tahunnya ke-19. Peringatan ulang tahun Akseyna kemarin tetap digelar dengan doa bersama.
“Kami menggelar doa bersama, membaca Yasinan dan mohon doa dari tetangga sekitar,” kata Kolonel Sus Mardoto, ayah Akseyna, ketika dihubungi Tempo, Rabu, 3 Juni 2015.
Mardoto menuturkan, doa bersama ini sekaligus untuk memanjatkan harapan agar kasus anaknya segera terbuka. Pelaku pembunuh anaknya segera tertangkap. Ia yakin, putranya tidak bunuh diri.
Selain menggelar doa bersama, Mardoto juga menuliskan status kenangan terhadap putranya itu di akun Facebook-nya pada 2 Juni 2015.
Akseyna ditemukan tewas di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015 dengan tas ransel di punggungnya. Tas ransel itu berisi bongkahan batu.
Kepolisian Daerah Metro Jaya menaikkan status penyelidikan kasus ini ke penyidikan. Kepolisian mengindikasikan penemuan jenazah Akseyna ini sebagai pembunuhan dan bukan bunuh diri.
ISTIQOMATUL HAYATI