TEMPO.CO, Depok - Achmad Jibril, saksi kunci yang menemukan sepucuk surat menempel di kamar 208 Wisma Widya, tempat indekos Akseyna Ahad Dori, sudah empat hari meninggalkan Asrama Universitas Indonesia. Jibril yang juga kuliah di Jurusan Biologi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia dengan Akseyna semula tinggal di rumah kos. Ternyata ia tidak ada di asrama sejak Minggu, 31 Mei 2015.
Koordinator dan Pengurus Asrama UI Suyitno, 54 tahun, menuturkan Jibril tinggal di Asrama UI dengan membayar sewa Rp 200 ribu. Jibril pindah sejak 14 April 2015. Kepindahan Jibril dari indekosnya karena dijadikan saksi atas kematian Akseyna yang ditemukan di Danau Kenanga UI, 26 Maret 2015.
"Agar mudah saat polisi minta keterangan," kata Suyitno, Kamis, 4 Juni 2015.
Sewa asrama pun, kata Suyitno, Jibril mengeluarkan duit sendiri. Pihak UI tidak membayarkan biaya sewa kamar untuk Jibril. "Deadline Jibril pindah dan mahasiswa lainnya, 31 Mei 2015 kemarin," ucapnya.
Ia memastikan Jibril sudah tidak menempati kamarnya di Blok D2 lantai 1 kamar nomor 1. Saat Tempo mendatangi kamar yang ditempati Jibril, ada 22 kamar di lantai satu dari empat lantai di Blok D2 Asrama UI. Kamar tempat Jibril tinggal selama hampir dua bulan itu saat ini sudah terkunci.
Humas UI Riffeli Dwi Astuti mengaku baru mendapatkan kabar dua hari setelah kepindahan Jibril. Padahal, kata dia, pihak asrama mempersilakan Jibril untuk tinggal di sana. Namun Jibril memilih pindah. "Saya baru dapat kabar dua hari lalu, ternyata atas keinginan sendiri Jibril sudah pindah ke kos," ucap Riffeli.
Selasa, 2 Juni 2015 kemarin, Reffely menegaskan Jibril masih tinggal di Asrama UI. Selain Jibril, kata dia, juga masih ada beberapa senior yang tinggal di asrama. Ia mengatakan selain permintaan Jibril, kepindahannya sebagai bentuk perlindungan saksi. "Perlindungan saksi itu positif atau negatif?" tanya Riffeli. "Intinya adalah supaya Jibril merasa nyaman dan terlindungi."
Ia menjamin bahwa Jibril masih di Asrama UI. Kepala Asrama UI, ujar Riffeli, sudah dikonfirmasi dan menyatakan Jibril masih tinggal di sana. "Ada beberapa mahasiswa senior dengan berbagai alasan yang tidak keluar asrama. Kami izinkan tetap di asrama," ujarnya.
Riffeli mengatakan memang saat ini sebagian besar mahasiswa lama harus keluar asrama karena akan diisi dengan mahasiswa baru. "Ada hanya beberapa saja mahasiswa yang lama. Berdasarkan konfirmasi dari kepala asramanya, Jibril masih di asrama," ucapnya.
IMAM HAMDI