Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masih Ada 10 Keluarga yang Menolak Penggusuran di Pinangsia  

image-gnews
Korban penggusuran sedang menikmati sarapan pagi di bekas lokasi penggusuran Pinangsia. Sejumlah warga mencoba untuk bertahan di lokasi penggusuran, akibat belum mendapatkan akses kunci rusun Marunda. Jakarta, 29 Mei 2015. TEMPO/Subekti
Korban penggusuran sedang menikmati sarapan pagi di bekas lokasi penggusuran Pinangsia. Sejumlah warga mencoba untuk bertahan di lokasi penggusuran, akibat belum mendapatkan akses kunci rusun Marunda. Jakarta, 29 Mei 2015. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masih ada 10 kepala keluarga warga Pinangsia yang menolak tawaran menempati Rumah Susun Marunda. Mereka tetap meminta pemerintah membangun kembali rumahnya yang dibongkar pada 27 Mei 2015.

"Ya mana bisa, dibongkar tujuannya untuk dibangun jalan inspeksi," kata Camat Taman Sari Paris Limbong kepada Tempo, Kamis, 11 Juni 2015. Pembongkaran dilakukan di RT 04, 05, 06, RW 06 dan RT 01 RW 07 Kelurahan Pinangsia. Jalan inspeksi selebar sepuluh meter itu adalah untuk perawatan dan normalisasi Kali Ciliwung.

Paris mengaku telah mengingatkan warga dan memberi kelonggaran waktu untuk mengurus kunci rumah susun yang disediakan pemerintah dan menjadi jatah warga. Sebab, jika pengerukan sungai sudah selesai, pembangunan jalan akan segera dikerjakan. "Kalau membandel ya terpaksa akan ditindak tegas," katanya.

Dua pekan lalu ada pertemuan dengar pendapat dengan Komisi A DPRD DKI Jakarta ihwal pembongkaran. Saat itu Paris mengundang 10 warga yang bertahan di atas bongkaran tersebut. "Yang datang ada sekitar 20 warga, tapi yang betul-betul warga saya hanya empat orang," katanya.

Menurut Paris, para anggota Dewan akhirnya paham dan merekomendasikan para warga untuk mengambil kunci Rusun Marunda. Keesokan harinya, Satuan Polisi Pamong Praja membongkar tenda yang didirikan warga tersebut.

Ia mengatakan tak dapat berbuat banyak sebab pemerintah telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Selain memberikan fasilitas rusun, pemerintah membantu mengurus proses pindahan anak sekolah.

"Setelah pengundian, kunci sudah disosialisasikan kepada warga untuk mendata anak-anak sekolah supaya dibantu proses pemindahan sekolahnya. Tapi sampai hari-H tidak ada satu pun data yang masuk," kata dia.

Wilayah yang terkena pembongkaran itu dihuni 531 penduduk dengan 178 kepala keluarga. Namun hanya 114 KK yang dinyatakan berhak menerima rusun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Sekretaris Kota Jakarta Barat Muhamad Zen, warga direlokasi ke empat rusun. Di Rusun Komarudin ada 38 unit yang disediakan, Rusun Pulo Gebang lima unit, Rusun Marunda 64 unit, Rusun Daan Mogot tujuh unit. "Baru 58 unit yang pasti diambil oleh 58 keluarga. Sebanyak 56 unit masih belum pasti diambil karena warga yang berhak justru menolak," kata dia.

Salah satu penyebab mereka menolak karena lokasi rumah susun itu sangat jauh dari tempat mereka hidup dan mencari nafkah selama ini, termasuk tempat sekolah anak-anaknya.    

Sebelumnya, Bank Dunia menegur Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama soal penggusuran warga miskin. Lembaga donor internasional ini meminta pemerintah memperhatikan faktor ekonomi warga yang dipindahkan.

"Bank Dunia minta, saat relokasi dilakukan, tak boleh ada penurunan ekonomi bagi warga yang dipindahkan itu," tuturnya. Padahal, ujar Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Agus Priyono, banyak warga yang tinggal di bantaran kali tak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB).

Agus menjelaskan Bank Dunia akan menunda no objection letter jika pemerintah tak merelokasi warga sesuai dengan standar Bank Dunia. Padahal surat tersebut, kata Agus, sangat diperlukan untuk pengerjaan proyek Jakarta Emergency Dredging Initiatives (JEDI).

DINI PRAMITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

5 hari lalu

Suasana pembangunan istana presiden Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Februari 2024. Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos mengatakan bahwa saat ini progres pembangunan istana presiden di IKN telah mencapai 54 persen dan diproyeksi siap digunakan untuk menggelar Upacara Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.


JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

6 hari lalu

Foto udara suasana proyek pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 23 Februari 2023. Pembangunan 36 Rumah Tapak Jabatan Menteri tersebut tengah memasuki tahap pematangan lahan dan ditargetkan rampung pada Juni 2024 sebagai salah satu persiapan untuk penyelenggaraan upacara bendera Hari Kemerdekaan RI di IKN Nusantara. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

8 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

14 hari lalu

Thomas Umbu Pati. antaranews.com
Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku


Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

16 hari lalu

Desain rumah dinas menteri di IKN (Dok.PUPR)
Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

24 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

24 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

25 hari lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.


Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

27 hari lalu

Kondisi terkini Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie di Palu, Sulawesi Tengah, yang terdampak gempa dan tsunami. Pagi ini, Rabu, 10 Oktober 2018, bandara itu sudah beroperasi kembali dan didarati pesaeat komersial. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.


Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

29 hari lalu

Foto udara pemukiman warga adat Suku Balik yang berdekatan dengan proyek pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 6 Maret 2023. REUTERS/Willy Kurniawan
Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).