TEMPO.CO , Jakarta: Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Inspektur Jenderal (Purn) Logan Siagian mengatakan Kepala Kepolsian Daerah Metro Jaya yang baru, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, memiliki beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Salah satunya, menekan angka kejahatan jalanan seperti pencurian kendaraan bermotor dengan kekerasan atau begal.
"Angkanya belakangan ini mengkhawatirkan," kata Logan saat dihubungi Tempo, Minggu 14 Juni 2015.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti melantik Tito sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya pada 12 Juni 2015. Tito menggantikan Inspektur Jenderal Unggung Cahyono yang ditunjuk menjadi Asisten Operasi Kapolri.
Logan menjelaskan, upaya menurunkan angka kejahatan begal bisa dimulai dengan cara meningkatkan kerja sama dengan Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Kepolisian Daerah Banten. Sebab, begal biasanya beraksi di daerah perbatasan ketiga provinsi tersebut.
Kerja sama yang bertujuan sebagai tindakan pencegahan itu, ujar Logan, berarti meningkatkan patroli, penjagaan, dan pengawalan di daerah-daerah rawan. Ia merincikan, angka pengungkapan pencurian kendaraan bermotor per tahun jarang mencapai 10 persen dari total kasus. Pelaku yang langsung memisahkan bagian kendaraan membuat pengungkapannya semakin sulit.
Untuk itu, Logan menuturkan, Tito harus lebih sering turun ke lapangan guna mengecek wilayahnya. Aksi ini, kata dia, akan dimaknai oleh anak buah bahwa Tito mengutamakan tindakan preventif untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Selain itu, Logan mengatakan, Tito juga harus meningkatkan upaya pencegahan merebaknya gerakan-gerakan radikal yang berpotensi menyebarkan teror. Alasannya, wilayah hukum Kepolisian Daerah Metro Jaya merupakan cerminan negara. Tingkat keamanan di Jakarta dan sekitarnya menciptakan efek serupa pada wilayah lain. "Pencegahan itu kunci utama untuk menciptakan rasa aman," kata Logan.
LINDA HAIRANI