TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pengguna angkot D-01 rute Ciputat-Kebayoran, Adilla, mengatakan angkot itu cukup rawan pencopetan. “Riskan sekali copet di angkot itu,” kata gadis 23 tahun itu saat dihubungi Tempo, Senin, 22 Juni 2015.
Ia mengatakan, daerah yang cukup rawan itu ada di kawasan Pasar Jumat. Target para pencopet itu pun, kata Adilla, anak-anak sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. “Di Pasar Jumat itu ada tempat les, sehingga banyak anak sekolah,” katanya. Adilla menduga para pencopet itu tahu jadwal anak-anak itu pulang dari tempat les.
Gadis yang sudah menggunakan angkutan D-01 sejak 2005 ini mengaku bisa melihat pola para pencuri di angkutan yang berwarna telur asin itu. Menurut Adilla, biasanya para pencuri berjumlah lima orang. Mereka akan naik angkutan itu secara bertahap. “Pertama dua orang, lalu tak berapa jauh, naik lagi tiga orang. Kami seperti dikepung,” kata Adila.
Orang-orang mencurigakan itu biasanya mengenakan baju kemeja kantoran, celana bahan, serta beberapa di antaranya membawa tas besar. Mereka pun biasanya berkomunikasi dengan bahasa daerah. Adilla pernah melihat mereka beberapa kali. “Setelah mereka turun, ada saja yang kehilangan. Salah satunya teman saya,” kata Adilla, yang saat itu masih duduk di bangku sekolah.
Pola pencurian secara gerombolan itu pun masih berlangsung. Kakak dari Adilla, yang menggunakan angkutan itu dari kawasan Gandaria City hingga Ciputat, sempat menjadi korban pencurian ponsel setahun lalu. “Kata kakak, pencurinya naik bergerombol juga tapi hanya tiga orang,” katanya.
Modus lain pencurian di angkutan itu adalah penumpang yang berpura-pura menjual obat berkhasiat. “Mereka langsung meraih tangan penumpang dan memijit tangan kami,” kata Dilla. Hanya sekejap, ponsel korban pun raib.
Adilla mengaku tidak tahu apakah para sopir angkutan D-01 ikut serta dalam pencurian dengan para gerombolan itu. Yang ia tahu, ada tiga model sopir, saat penumpang mencurigakan itu masuk. “Sopir ada yang tahu, tapi takut memberi tahu kami. Ada pula sopir yang acuh dan tidak mau tahu. Terakhir, sopir memang salah satu dari komplotan pencuri itu,” katanya.
Sebelumya, kasus pemerkosaan di angkutan umum kembali terulang di DKI Jakarta. Kali ini, seorang sopir angkot D-01 bernomor polisi B-1403-VTX rute Ciputat-Kebayoran memerkosa seorang karyawati sebuah kantor di Jakarta Selatan. Pelaku diduga melakukan aksi di dalam angkot setelah membawa korban ke tempat sepi.
MITRA TARIGAN