TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Rukun Warga (RW) 09, Kelurahan Cipete Utara, Jakarta Selatan, Sholahudin Noer, mengatakan Masjid BSC Al- Futuwwah di Jalan H. Tholib RT 01 RW 10, Kelurahan Cipete Utara, memang tidak memiliki akses jalan sejak awal dibangun. Ia mengatakan masjid tersebut dibangun di atas tanah pribadi milik Sanwani, warga Jalan H. Tholib.
"Dari dulu Al-Futuwwah memang tidak punya jalan sama sekali. Status tanah masjid bukan tanah wakaf dan ahli waris tidak mewakafkan jalan untuk masjid itu," kata Sholahudin, ketika ditemui di kantor PT FIM Ekatama, Jumat, 26 Juni 2015. Ia mengatakan sebelum Ichsan Thalib memberikan tanahnya sebagai akses jalan, Masjid A-Futuwwah memang tidak memiliki akses jalan masuk.
"Sebelumnya Sanwani sempat meminta akses jalan dibuat di atas parit atau kali dekat masjid," kata Sholahudin. Pihak masjid meminta akses jalan dibuat di atas parit selebar 3 meter yang berada di samping masjid tersebut.
"Mereka sudah pasang cakar ayam dan tiang-tiang dengan panjang akses jalan 50 meter hingga ke pinggir Jalan H Tholib," kata dia. Namun karena tidak mendapat izin dari pemerintah setempat, akses jalan di atas parit batal dibuat. Ia mengatakan akibat dari pelarangan penggunaan parit tersebut, akhirnya pihak Sanwani melakukan serangan kepada tanah milik PT FIM Ekatama terkait keberadaan akses jalan.
"Jadinya serang membabi buta ke Pak Ichsan," kata dia. Sholahudin mengakui atas kebutuhan akses jalan menuju masjid tersebut, akhirnya PT FIM Ekatama memberikan akses jalan selebar 1,5 meter untuk masjid.
"Tapi ini seperti sudah dikasih hati, minta jantung, minta jeroan," kata Sholahudin. Ia membantah informasi yang beredar di sosial media Twitter bahwa masjid tersebut tidak memiliki akses sama sekali.
Ia membenarkan bahwa akses jalan selebar 1,5 meter bahkan telah diberikan kepada masjid, baik dari arah utara maupun dari arah selatan sejak satu tahun lalu. Ia mengatakan informasi yang disebar dalam media sosial sebagai fitnah yang ditujukan kepada Ichsan Thalib.
Kasus #GazaInJakarta ramai diperbincangkan di sosial media Twitter. Topik ini ramai dibicarakan ketika Fahira Idris melalui akun @fahiraidris, menyampaikan informasi mengenai Masjid BSC Al- Futuwwah, di Cipete Utara, Jakarta Selatan yang terkepung tembok tinggi. Informasi yang diperoleh dari Arisakti Prihatwono pemilik aku twitter @arisakti disebarkan Fahira tanpa verifikasi terlebih dahulu ke beberapa tokoh terkait, maupun tanpa meninjau lokasi yang diperdebatkan.
Pemilik tanah dituduh menghalangi warga beribadah dengan membuat tembok pembatas setinggi 2 meter. Fahira bahkan mengunggah foto yang menggambarkan upaya warga memanjat tembok untuk mengakses pintu masjid. Kondisi kepungan tembok ini oleh Fahira digambarkan layaknya kota Gaza di Israel.
Namun, PT FIM membantah informasi tidak adanya akses jalan menuju tempat ibadah tersebut. PT FIM melalui kuasa hukumnya menjelaskan dan menunjukkan bukti-bukti lapangan atas kisah yang disampaikan oleh Fahira Idris.
Melalui akun Twitter @ridwanth, keponakan dari Ichsan Thalib Direktur PT FIM Ekatama ini menunjukkan foto-foto yang menggambarkan akses jalan menuju masjid dapat dilalui tidak hanya bagi pejalan kaki, namun juga bagi kendaraan bermotor roda dua. Dalam foto tersebut juga tampak bahwa akses jalan tidak seluruhnya ditutup dengan tembok, namun satu sisi hanya ditutup dengan pagar besi.
MAYA NAWANGWULAN