Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hercules Jatuh: Tragedi Serda Ainul & Keluarganya

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Pasukan paskhas TNI AU membawa 16 jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, dalam upacara penyambutan dan pelepasan jenazah oleh Presiden RI Joko Widodo, di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, 1 Juli 2015. TEMPO/Imam Sukamto
Pasukan paskhas TNI AU membawa 16 jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, dalam upacara penyambutan dan pelepasan jenazah oleh Presiden RI Joko Widodo, di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, 1 Juli 2015. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.COPekanbaru: Kabut duka menyelimuti kediaman Serda Ainul Abidin, 35 tahun, di Jalan Nusa Indah Nomor 9, Kecamatan Sidomulyo Timur, Pekanbaru. Isak tangis keluarga pecah ketika mengetahui Ainul bersama istri dan dua anaknya turut menjadi korban pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Sumatera Utara.

“Kami masih menunggu kabar pasti dari Medan,” kata mertua Ainul, Oma Amir, saat ditemui Tempo, 30 Juni.

Raut kesedihan tampak dari sudut matanya yang berlinang. Sesekali Amir sesenggukan saat menceritakan peristiwa menjelang kepergian anak perempuannya, Tri Astuti Indah Sari, 35 tahun; bersama suaminya, Ainul Abidin; serta dua cucunya, Rizki Putri Ramadani (9), dan Muhammad Arif Wijaksono (6).

Menurut Amir, Ainul merupakan prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di Ranai, Natuna, Kepulauan Riau. Sebelumnya, ia bertugas di Markas Arhanudse, Kubang, Kampar. Namun, pada pertengahan September 2014, Ainul dipindahkan ke Kodim Ranai di Natuna.

Amir mengatakan, Ainul pulang ke Pekanbaru pada 23 Juni lalu untuk menjemput anak dan istrinya. Ia memboyong keluarganya ke Natuna karena mendapat fasilitas perumahan dari Kodim Ranai. “Dia pulang untuk mengurus surat pindah sekolah anaknya,” kata Amir.

Amir sempat mencegah Ainul agar tidak berangkat menggunakan Hercules. Ainul dimintanya pulang pada Kamis besok menggunakan pesawat komersial. Tapi, lantaran masa izin tugasnya telah habis, Ainul berkeras membawa istri dan anaknya terbang dengan Hercules. “Kebetulan pagi tadi ada jadwal keberangkatan Hercules ke sana,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, nahas bagi Ainul dan keluarganya, pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di Medan saat akan terbang ke Tanjung Pinang. Pesawat jatuh di Jalan Jamin Ginting dan menimpa bangunan lainnya setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Medan.

Gundah-gulana juga melanda Sriyono, paman Kapten Penerbang Sandy Permana, 30 tahun. Menurut Sri, keluarganya masih menunggu kabar mengenai jenazah pilot pesawat Hercules tersebut. "Ada adik ipar almarhum di Medan yang mengecek di rumah sakit," kata dia.

Sri menuturkan, sampai saat ini adik ipar almarhum belum menemukan jenazah Sandy. "Saya sedang kontak terus, tapi belum ketemu jenazahnya," kata dia. Informasi dari TNI AU, semua korban dibawa ke Rumah Sakit Adam Malik.

Jika nanti jenazah ditemukan, Sriyono mengatakan keluarga akan meminta agar dipulangkan ke Semarang. "Akan diurus oleh mertuanya," kata dia. Sebab, Sandy sudah tak punya orang tua. "Dua-duanya sudah meninggal, berturut-turut dalam waktu enam bulan."

Sandy diketahui memiliki seorang istri bernama Nana Hapsari, yang berprofesi sebagai dokter. Dia juga memiliki dua orang putri yang masih kecil. Putri pertama bernama Putri, 3 tahun, dan kedua Zahira, 2 tahun.
 

RIYAN NOFITRA (PEKANBARU) | NINIS CHAIRUNNISA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

5 Juli 2021

Petugas berada dilokasi kecelakaan pesawat militer Filipina Lockheed C-130 di Patikul, Provinsi Sulu, Filipina, 4 Juli 2021. Korban tewas sebagian besar meruapakan personel militer dan tiga warga sipil. Armed Forces of the Philippines - Joint Task Force Sulu/Handout via REUTERS
47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.


Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

4 Juli 2021

Pesawat angkut militer C-130J Super Hercules ini  dikembangkan oleh Lockheed Martin. Pesawat angkut taktis ini memiliki bobot angkut 19 ton yang  dapat membawa 92 tentara, atau 6 palet, atau 2-3 HMMWV, atau pengangkut personel lapis baja M113 tunggal. Untuk versi panjangnnya, C-130J-30 memiliki kapasitas muatan 20 ton. Itu bisa membawa 128 tentara, atau 8 palet dengan kargo. Lockheedmartin.com
Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.


Jatuhnya Hercules, Mayor Marlon Sang Inspirator Keluarga

20 Desember 2016

Mayor Pnb Marlon Kawer. istimewa
Jatuhnya Hercules, Mayor Marlon Sang Inspirator Keluarga

Mayor Marlon, pilot sekaligus instruktur, adalah putra Biak yang menjadi salah satu korban jatuhnya Hercules TNI AU.


Korban Hercules Asal Magetan Dimakamkan Dekat Keluarga  

19 Desember 2016

Suasana pemakaman jenazah Peltu Suyata korban pesawat Hercules C- 130HS dengan nomer registrasi A1334 yang jatuh di Wamena Papua saat prosesi pemakaman di TMP Suropati 19 Desember 2016. Peltu Suyata meninggalkan 1 orang istri dan 4 orang anak. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Korban Hercules Asal Magetan Dimakamkan Dekat Keluarga  

Jenazah Agung dikebumikan di tempat pemakaman milik keluarga di Kelurahan Mranggen, Kecamatan Maospati.


Hercules Jatuh, DPR Minta TNI Investigasi Perawatan Pesawat

19 Desember 2016

Prajurit TNI, Polri dan warga mengevakuasi puing pesawat Hercules yang jatuh di kawasan Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, 18 Desember 2016. Pesawat TNI AU C-130 Hercules bernomor ekor A-1334 yang membawa 13 awak mengalami musibah saat melakukan misi
Hercules Jatuh, DPR Minta TNI Investigasi Perawatan Pesawat

Charles Honoris, mengatakan TNI harus menginvestigasi secara komprehensif terkait perawatan dan pengelolaan skuadron pesawat miliknya.


TNI AU: Para Penerbang Terus Berlatih Pendaratan Darurat  

19 Desember 2016

Sejumlah pelajar menyaksikan secara langsung Pesawat Hercules A-1326 TNI AU dalam pameran Bulan Dirgantara Indonesia HUT TNI AU ke 70 di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, 15 April 2016. Pameran yang bertajuk Dirgantara Edu-Tech Expo 2016 menampilkan sejumlah pesawat tempur, teknologi kedirgantaraan serta alutsista TNI AU. TEMPO/Imam Sukamto
TNI AU: Para Penerbang Terus Berlatih Pendaratan Darurat  

TNI Angkatan Udara mengatakan langkah pengadaan pesawat militer sesuai dengan rencana strategis AU.


Menteri Ryamizard: Tunggu Hasil Penyelidikan Penyebab Jatuhnya Hercules

19 Desember 2016

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menaiki kabin helikopter SAR tempur EC-725 Super Cougar pesanan Kementerian Pertahanan di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 25 November 2016. TEMPO/Prima Mulia
Menteri Ryamizard: Tunggu Hasil Penyelidikan Penyebab Jatuhnya Hercules

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu belum mau berkomentar terkait dengan jatuhnya pesawat angkut TNI jenis Hercules C130 A-1334.


Korban Hercules, Madu dari Pelda Agung yang Tak Sampai  

19 Desember 2016

Prajurit TNI, Polri dan warga mengevakuasi puing pesawat Hercules yang jatuh di kawasan Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, 18 Desember 2016. Pesawat TNI AU C-130 Hercules bernomor ekor A-1334 yang membawa 13 awak mengalami musibah saat melakukan misi
Korban Hercules, Madu dari Pelda Agung yang Tak Sampai  

Korban jatuhnya pesawat hercules A-1334, Pembantu Letnan Dua Agung Sugihantono, sempat membelikan madu untuk ayahnya.


Panglima TNI Beri Penghormatan untuk Korban Hercules Jatuh  

19 Desember 2016

Personil Paskhas TNI AU mengusung peti jenazah Peltu Suyata korban pesawat Hercules C- 130HS dengan nomer registrasi A1334 yang jatuh di Wamena Papua saat prosesi pemakaman di TMP Suropati 19 Desember 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Panglima TNI Beri Penghormatan untuk Korban Hercules Jatuh  

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan penghormatan terakhir kepada prajurit yang menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules A-1334.


Ini Alasan Kenapa TNI Masih Butuh Banyak Hercules  

19 Desember 2016

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat mengunjungi salah satu posko medis di Kabupaten Pidie Jaya, DI Aceh, Kamis, 8 Desember 2016. FOTO/Dispen TNI AD
Ini Alasan Kenapa TNI Masih Butuh Banyak Hercules  

Gatot Nurmantyo mengaku sudah mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kemampuan alutsista dirgantara.