TEMPO.CO, Jakarta - Yuliana, 29 tahun, terpaksa dibopong ke Instalasi Gawat Darurat Polda Metro Jaya. Musababnya, Yuliana tiba-tiba hendak melahirkan saat masih berada di dalam bus yang ditumpanginya. "Tadi pagi lahirnya, dan sekarang kondisinya baik-baik saja," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Komisaris Besar Musyafak di kantornya, Rabu, 1 Juli 2015.
Musyafak mengatakan Yuliana sedang menumpang bus Murni Jaya rute Kampung Rambutan-Merak. Tepat di depan Markas Polda Metro, Yuliana tiba-tiba merasa mulas seperti hendak melahirkan. Sopir bus langsung menepikan kendaraannya dan mencari bantuan.
Beruntung saat itu ada dua polisi lalu lintas yang tengah mengatur arus kendaraan. Polisi bernama Brigadir Agus Susilo dan Brigadir Satu Hermanto itu bergerak cepat dan menolong Yuliana. Mereka mengawal bus bernomor polisi A-7661-KCJ yang berada di ruas Jalan Tol Dalam Kota tersebut untuk keluar di Pintu Tol Semanggi dan masuk ke Polda Metro.
Yuliana segera ditangani tim dokter dari Dokkes Polda. Ketika itu Polda baru saja menggelar apel peringatan Hari Bhayangkara. "Jadi langsung ditangani dokter kami dan bisa melahirkan secara normal," ujarnya.
Bayi itu pun diketahui berjenis kelamin perempuan yang lahir dengan berat 3 kilogram. Namun bayi tersebut belum diberi nama oleh orang tuanya. Polisi mengusulkan bayi itu diberi nama Syahrini Murni Bhayangkari.
"Murni karena lahirnya di bus Murni Jaya, dan Bhayangkari karena bertepatan dengan Hari Bhayangkara," tutur Musyafak. Namun dia menyatakan keputusan nama bayi itu sepenuhnya menjadi hak orang tuanya. "Kalau kami berharap nantinya bayi itu bisa mengabdi kepada negara sebagai polisi."
Adapun Yuliana mengaku sedang dalam perjalanan menuju Lampung melalui Pelabuhan Merak. Sebab, dia ingin melahirkan anaknya di kampung halamannya. "Soalnya perkiraan lahirnya baru pekan depan," ucapnya.
Namun, sejak berangkat dari Kampung Rambutan, dia sudah mulai merasa mulas. Dia pun berpikir anaknya akan segera lahir. "Dan ternyata benar lahir di jalan," katanya.
Maimunah, ibu Yuliana, menyatakan sangat berterima kasih kepada tim Dokkes Polda. Sebab, kesigapan dokter itu membuat anaknya bisa melahirkan secara normal dan selamat. "Apalagi tidak bayar, jadi saya bersyukur sekali," ujar perempuan 50 tahun tersebut.
Menurut Maimunah, dia memang tengah menemani anaknya pulang kampung. Tujuannya untuk mencari biaya persalinan yang lebih murah. "Dan kalau di kampung saya kenal bidannya, jadi bisa bantu juga saat melahirkan biar lebih murah," tuturnya.
Briptu Hermanto, yang mengawal bus, menyatakan bus tersebut berhenti setelah melewati pintu keluar Jalan Tol Semanggi. Dia pun segera menggiring bus itu untuk mundur agar bisa keluar di Semanggi dan dibawa ke Polda. "Jadi busnya sudah lewat sekitar 300 meter dari pintu keluar," ujarnya.
DIMAS SIREGAR