TEMPO.CO, Depok - Nurtamzi Bayu Kusuma alias Acil yang membunuh istrinya, Citra Khairiyah Ikhlas adalah anak tunggal yang sayang kepada orang tuanya. "Anak yang baik dan tidak neko-neko. Kerap membantu orang tuanya berjualan mie ayam di Pondok Indah," kata Budiono, pemilik rumah kontrakan tempat orang tua Acil tinggal di Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.
Acil tega menghabisi nyawa Citra, pada Jumat 26 Juni 2015, dengan cara mencekik saat berada di dalam kamar mandi. Dia terpancing api cemburu karena melihat pesan pendek di ponsel istrinya, berisi ajakan kencan dan berhubungan intim dari seorang pria. Setelah membunuh, dia kabur ke rumah bibinya di Grobogan, Jawa Tengah. Namun empat hari kemudian, polisi menangkapnya.
Orang tua Acil (21 tahun), yakni Suparmin dan Wartinah, setahun ini mengontrak rumah Budiono. Acil tinggal di sini, sedangkan istrinya jarang terlihat. "Istrinya terlihat dibawa Bayu seminggu sekali atau dua minggu sekali ke sini," kata Budiono yang memiliki rumah di depan kontrakan orang tua Acil kepada Tempo, Rabu, 1 Juni 2015.
Terakhir dia melihat Acil datang ke kontrakan pada Jumat kemarin, untuk menyimpan motor. Lalu, tidak kelihatan lagi. Sepengetahuannya, Acil sebagai anak baik dan tidak terlihat ada masalah.
Ia tidak pernah melihat ada konflik rumah tangga bila Acil dan Citra (19 tahun) datang ke kontrakan orang tuanya. "Tidak terdengar ada konflik. Sebulan lalu datang bersama istri dan anaknya, masih terlihat biasa saja" ucapnya.
IMAM HAMDI