TEMPO.CO , Bogor: Polisi dan petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok menemukan ayam yang disuntik air dijual di Pasar Kemiri Muka dan Cisalak. Mereka juga membawa sampel ayam formalin dan baso yang dicurigai mengandung borak.
"Kami tidak menemukan daging celeng tapi tim gabungan menemukan ayam yang disuntik air," kata Kepala Bidang Peternakan Distankan, Tinte Kusmiatin. Inspeksi mendadak itu dilakukan pada Jumat dini hari, 3 Juli 2015.
Tinte mengatakan pengawasan gabungan sebenarnya untuk mengantisipasi pengoplosan daging sapi dengan celeng. Soalnya, jelang Lebaran sering datang distribusi daging celeng ke wilayah Jabodetabek dari Sumatra.
Menurut dia, banyak pemburu celeng memanfaatkan momen puasa dan Lebaran untuk mendistribusikan daging tersebut melalui pelabuhan Merak. Dari kekhawatiran masyarakat akan hal tersebut, tim pengawas turun ke dua pasar tradisional di Depok.
Dia menjelaskan di kedua pasar tersebut banyak tempat pemotongan hewan yang tidak higienis sanitasi. "Juga kecurangan berupa ayam banyak yang disuntik agar terlihat besar," ucapnya.
Pihaknya bakal mengintensifkan pengawasan di setiap pasar, terutama Kemiri Muka dan Cisalak yang dijadikan tempat pembeli para pedagang rumahan. .
Ia menyarankan masyarakat membeli daging atau ayam di tempat pemotongan hewan yang sudah bersertifikasi dan berizin. Sebab, ditempat tersebut bisa dipastikan keamanan dan kehalalanya.
Untuk ayam yang berformalin, kata dia, cirinya kaku. Sedangkan daging sapi yang dicampur celeng, biasanya harga lebih murah. "Sulit untuk membedakan daging celeng dan sapi. Hampir sama. Masyarakat harus cerdas memilahnya," ucapnya.
IMAM HAMDI