TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog anak Rosmini menyatakan sangat mungkin anak usia 12 tahun mengarang cerita penganiayaan terhadap dirinya. Sebab, imajinasi anak pada usia tersebut sudah mulai tumbuh sehingga mampu bercerita tentang bangak hal yang mungkin tidak terjadi.
Hanya saja, perlu diselidiki bagaimana imajinasi itu muncul sehingga sang anak sampai mengarang cerita tersebut. "Kan tidak mungkin tiba-tiba mengarang cerita, pasti ada sebabnya," ujar Rosmini, Ahad, 5 Juli 2015.
Baca juga:
Kasus Angeline: Margriet Ditembak Saja, Lempar Tahi Ayam!
KASUS ANGELINE: Dicaci Maki Warga, Peran Margriet Dominan
Menurut Rosmini, korban sangat mungkin mengarang cerita bahwa dia digergaji ibunya. Namun jika benar cerita penganiayaan cuma bualan semata, maka perlu dicari tahu pola didik orang tua terhadap anaknya itu.
Selain itu, penyidik juga mesti melacak lingkungan sekitar tempat korban tumbuh dan beraktivitas sehari-hari. Rosmini mengatakan, korban bisa saja mengarang cerita hanya untuk mencari perhatian orang tua dan lingkungannya. "Karena dia masih kecil jadi belum tahu efek dia mengarang ceritanya, apalagi sudah sampai terekspos media," ujar Rosmini.
Baca juga:
Kasus Angeline, Agus Marah Besar: Kau Pembohong Margriet!
Rekonstruksi Angeline: 3 Fakta Ini Bikin Margriet Terpojok
Selanjutnya: Kecerdasan di Atas Rata-rata