TEMPO.CO , Jakarta: Rambut Wahyu Pratama makin kusut dan berdiri tegak, setelah dijambak ibu-ibu yang berada di peron Stasiun Kereta Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Ganteng-ganteng gini nyopet," ujar seorang perempuan.
Lain lagi yang dilakukan Yuni. Dia tampar muka Wahyu, setelah puas dia potret dengan ponselnya. Dia jengkel karena telepon genggam Holis, saudaranya yang tinggal di Depok, raib dicopet Wahyu.
Rabu petang, 1 Juli 2015, Wahyu tertangkap basah mencuri di Stasiun Tanah Abang. Petugas keamanan membuka baju Wahyu dan memajangnya di tengah peron. "Biar penumpang melihat dan mengenalinya," kata Afriko, salah seorang petugas.
Teman-temannya mempersilahkan penumpang kereta komuter menumpahkan kejengkelannya kepada pencopet berusia 27 tahun itu. Dua orang pria memukul bagian perutnya. Jab... jeb. Lainnya menendang bagian belakang Wahyu yang tangannya diborgol.
Petugas mengamankan tiga handphone dari dalam kantong celana dan baju Wahyu. Memang, selain Holis yang kehilangan ponsel merek Samsung, Rahmawati, warga Bogor, dan Rosa juga kehilangan ponselnya.
Namun tidak ada ponsel milik Holis. Rupanya Wahyu sempat memberikan ponsel itu ke beberapa rekannya yang berhasil kabur naik kereta komuter yang menuju Stasiun Duri.
Setelah satu jam jadi tontotan ribuan warga yang memadati Stasiun Tanah Abang, Wahyu dan perempuan yang jadi korbannya dibawa ke Stasiun Besar Manggarai.
Afriko menjelaskan hampir setiap hari ada laporan kehilangan ponsel di Stasiun Tanah Abang. "Bahkan hari Minggu lalu, ada 10 penumpang yang melapor kecopetan," katanya.
Mayor Marinir Supendi selaku Komandan Satuan Tugas Pengamanan Kereta Api Commuter Jabodetabek, menjelaskan Tanah Abang merupakan salah satu stasiun rawan pencurian.
Memang setiap hari, stasiun ini dijejali ribuan penumpang. Pada pagi dan petang/malam hari oleh penglaju dari Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang yang bekerja di Jakarta.
Sementara mulai pukul 10.00-16.00 WIB oleh perempuan yang habis berbelanja di pasar busana Tanah Abang. Ribuan warga yang berdesak-desakan di peron yang sempit itu menjadi peluang para pencopet.
Selain Tanah Abang, stasiun lain yang rawan adalah Duri, Bekasi, Pasar Minggu dan Depok. "Pencopetan banyak terjadi pada sore hingga malam hari," kata Supendi.
UNTUNG WIDYANTO