TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Depok bakal menambah 27 titik Wi-Fi guna menunjang akses Internet masyarakat. Tahun ini bakal ada 150 titik Wi-Fi terpasang di seluruh penjuru Depok.
Kepala Diskominfo Muhammad Fitriawan mengatakan bakal memasang 10 Wi-Fi di perpustakaan, 15 titik di Gedung Baleka, dan dua titik di Taman Merdeka, Sukmajaya. "Bulan besok sudah bisa terpasang," kata Fitriawan, Senin, 6 Juni 2015.
Tahun depan, kata dia, pihaknya juga bakal menambah spot Wi-Fi di 20 puskesmas. Setiap puskesmas bakal ada dua titik Wi-Fi. Selain itu, Diskominfo juga bekerja sama dengan PT Telkom menambah spot Wi-Fi di tiga stasiun, yakni Stasiun Pondok Cina, Depok Baru, dan Depok Lama.
Saat ini sudah ada 123 titik Wi-Fi yang tersebar di seluruh kelurahan, kecamatan, fasilitas umum, taman kota, dan stasiun kereta. "Target 150 titik Wi-Fi akan terselenggara sampai akhir tahun dan akan merambah ke tempat lainnya untuk menunjang akses Internet masyarakat," ucapnya.
Ia mengklaim jaringan yang dimiliki Diskominfo mempunyai kelebihan tidak bisa membuka konten yang berbau negatif. Musababnya, semua layanan konten porno sudah diprotek dan tidak bisa diakses.
Titik terbanyak yang dipasang spot Wi-Fi berada di Margonda, yakni sebanyak 23 titik. Dalam satu bulan yang mengakes Internet di Margonda mencapai 3.335 user. Di Lembah Guramei ada 240 user per bulan dan di 11 kecamatan ada 1.366 user perbulan.
Web yang paling sering dibuka adalah YouTube, search engine, internet donwload manager dan men-download file. "Halaman yang sudah di web porno dan spyware. Intinya alamat yang berbau berkonten negatif tidak bisa diakses," ucap Fitriawan.
Ia mengimbau agar masyarakat bisa memanfaatkan secara positif layanan Internet yang diberikan pemerintah. Selain itu, Diskominfo juga telah mengumpulkan pemilik usaha warung Internet agar ikut membantu menyosialisasikan penggunaan Internet sehat.
Warung Internet yang banyak di Depok, kata dia, harus memblok situs porno agar tidak bisa diakses. Sebab, situs tersebut yang diminati untuk diakses oleh kalangan pengguna jasa warnet. "Warnet juga mempunyai tanggung jawab sosial untuk itu," kata Fitriawan.
Diskominfo juga bakal mencoba membatasi jam buka tutup warnet di Depok. Sebab, banyak warnet yang buka 24 jam dan pengunjungnya siswa sekolah. "Kami minta mereka berpartisipasi mendukung program Internet sehat. Jangan hanya memikirkan keuntungan saja," ujar Fitriawan.
Febri Ferdian, 24 tahun, mengatakan Wi-Fi milik pemerintah sering tidak bisa diakses. Ia sering mencoba menggunakan layanan Wi-Fi yang ada di Taman Lembah Gurame, tapi tidak berfungsi. "Jarang bisa. Sinyalnya kayaknya enggak bagus," kata dia.
IMAM HAMDI