TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta rencananya Jumat, 10 Juli 2015 memanggil perwakilan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, untuk memberitahu pembatalan pembelian lahan seluas 3,7 hektare.
“Memang sudah dibatalkan tapi Sumber Waras perlu diberi kabar juga,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Heru Budi Hartono, Kamis, 9 Juli 2015.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memang berniat membatalkan pembelian lahan di sekitar Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat. Awalnya, lahan itu bakal dijadikan rumah sakit khusus kanker.
Baca juga:
Klorin di Pembalut Wanita, Daftar Merek, dan Reaksi Produsen
Christopher Burns, Orang Sydney yang Merasa Dikecoh Putri Margriet
Pemerintah DKI sudah menggelontorkan dana hingga Rp 880 miliar untuk membeli lahan itu. Ujug-ujug Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan harga itu kemahalan sebesar Rp 191 miliar.
“Kami batalkan pembelian itu karena bagaimana bisa melawan yang maha kuasa tanda kutip,” kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 9 Juli 2015. Ahok menyindir BPK sebagai lembaga 'Yang Maha Kuasa'
Heru menambahkan pemanggilan pimpijan RS Sumber Waras juga untuk memastikan skema pengembalian uang yang sudah dibayarkan Pemerintah DKI. Diakuinya hal ini tak mudah, sebab uangnya pasti sudah tersebar ke mana-mana.
Bila skenario pembatalan lahan berhasil, Heru menambahkan, duit yang sudah digelontorkan bisa masuk lagi ke kas daerah. “Nanti ada pos penerimaan lain-lain yang bakal menampung uang tersebut,” kata dia.
RAYMUNDUS RIKANG