TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 515 petugas gabungan dari kepolisian sektor, kepolisian resor, dan Kepolisian Daerah Metro Jaya mengikuti latihan pengamanan pemilihan kepala daerah serentak di lapangan Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya. Mereka berlatih mengantisipasi kericuhan saat pelaksanaan pilkada.
Direktur Sabhara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ahmad Subarkah mengatakan latihan semacam ini akan dilakukan beberapa kali secara gabungan. "Sebelumnya, latihan dilakukan secara parsial oleh masing-masing kesatuan," kata Subarkah, Senin, 4 Agustus 2015.
Latihan gabungan dilaksanakan oleh personel Direktorat Sabhara, Direktorat Pembinaan Masyarakat, Direktorat Pengamanan Obyek Vital, Direktorat Lalu Lintas, polsek, dan polres. Latihan dilakukan mulai pengamanan kertas suara dari percetakan sampai pengamanan kericuhan saat proses pemilihan.
Para pekan kedua Agustus 2015, ucap Subarkah, tim pengamanan Polda Metro Jaya akan melakukan simulasi di PTIK. "Akan disimulasikan di hadapan kapolres seluruh Indonesia," ujarnya. Musababnya, pengamanan di Polda Metro Jaya akan menjadi percontohan pengamanan pilkada serentak. "Jadi semua sistem pengamanannya sama."
Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan menjadi daerah yang akan melakukan pilkada serentak. Karena itu, anggota polres dan polsek setempat turut dalam simulasi ini.
Di lapangan latihan, tampak ratusan anggota Sabhara berlatih menghalau massa yang berdemonstrasi. Disiapkan pula kendaraan taktis, seperti water cannon dan barracuda. Ada pula tim polisi berkuda yang turut berlatih. Subarkah menuturkan mereka disiapkan jika ada lokasi TPS yang tak terjangkau kendaraan bermotor.
Pilkada serentak rencananya dilakukan pada 9 Desember 2015. Ini adalah kali pertama Indonesia melakukan pilkada secara serentak.
NINIS CHAIRUNNISA