TEMPO.CO, Bekasi - Ramli Emmanuel Sitanggang, 55 tahun, tewas dalam kebakaran yang melanda rumahnya di Perumahan Pondok Timur Indah, Jalan Puyuh 4 RT 10 RW 15, Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Selasa malam, 4 Agustus 2015.
"Korban meninggal ditemukan di dalam kamarnya," kata juru bicara Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota, Ajun Komisaris Siswo, Rabu, 5 Agustus 2015. Siswo menjelaskan, kebakaran yang melanda rumah dua lantai milik korban itu terjadi sekitar pukul 18.35 WIB.
Menurut Siswo, kebakaran awalnya diketahui oleh anak Ramli, Benecditus Tohap, 27 tahun. Saat sedang bermain PlayStation, Tohap mencium bau asap. Dia lalu memanggil orang tuanya. "Orang tuanya dipanggil tidak ada respons," kata Siswo.
Tohap kemudian memeriksa kamar orang tuanya. Tohap terkejut melihat asap tebal keluar dari dalam kamar ayahnya. Seketika, ia berteriak meminta bantuan. Tohap mencoba menerobos api di dalam kamar untuk mencari keberadaan ayahnya tersebut. Sayang, si ayah tak ditemukan.
Api baru bisa dipadamkan menggunakan empat mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Bekasi sekitar pukul 20.30. Petugas yang melakukan penyisiran menemukan korban tewas dalam kondisi tergeletak dengan luka bakar di sekujur tubuhnya.
Adapun Tohap mengalami luka bakar di badan, tangan, dan punggung, serta dirawat di Rumah Sakit Puspa Husada. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Rencananya, kepolisian melibatkan pusat laboratorium forensik untuk menyelidikinya. "Kami tidak bisa mengira-ngira," kata dia.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kata dia, Ramli diketahui sedang sakit. Meski begitu, dia kerap merokok di dalam kamar tidur. Saat kebakaran terjadi, hanya ada Ramli dan Tohap di rumah. "Titik awal api diduga dari kamar tidur korban," kata Siswo.
ADI WARSONO
