TEMPO.CO, Garut - Rukmilah, 58 tahun, tampak tegar menghadapi kenyataan Hayriantira alias Rian pergi meninggalkannya. Perempuan itu masih bisa tersenyum kepada awak media yang menemuinya, Kamis, 6 Agustus 2015. Rukmilah kemudian mengisahkan mengenai dia dan keluarga yang berupaya mencari asisten pribadi Presiden Direktur PT XL Axiata itu.
Rukmilah mengisahkan perjuangannya mencari Rian dimulai dari datang ke rumah teman dekat Rian, Andi Wahyudi, yang ternyata belakangan mengaku sebagai pembunuh Rian. "Saya pernah ketemu dia dua kali," katanya Kamis, 6 Agustus 2015. Pertama, Rukmilah datang ke rumah Andi untuk menanyakan keberadaan Rian. Namun dia tak mendapat jawaban memuaskan.
BACA JUGA
Sebelum Dibunuh, Asisten Cantik Bos XL Titip Pesan Terakhir
Meski kecewa tak memperoleh informasi keberadaan Rian, Rukmilah sempat melihat Honda Mobilio yang dibeli Rian itu ada rumah Andi. Mobil itu diketahui Rukmilah baru dibeli pada Juli 2014 di sebuah showroom di Depok. Fakta ini menimbulkan pertanyaan di benak Rukmilah, ‘Kenapa mobil anak saya ada di sini’," ujar Rukmilah.
Rukmilah pun bertanya ke sana-ke sini. Bahkan dia mendatangi showroom untuk menanyakan perihal mobil anaknya itu. Ternyata, BPKB mobil tersebut sudah diambil Andi. Rukmilah pun menaruh curiga. "Lalu kami cek surat-suratnya, ternyata tanda tangan Rian palsu," tuturnya. Sebelumnya, keluarga belum melapor ke Polda Metro Jaya perihal hilangnya Rian.
BACA LAGI
Ini Adegan Pembunuhan Asisten Cantik Bos XL yang Bikin Emosi
Baru setelah mendapat bukti itu, Rukmilah membawa dokumen-dokumen ke polisi. Pencarian Rian pun dilakukan oleh kepolisian. Sampai akhirnya, Andi Wahyudi tertangkap. Dia terbukti melakukan pemalsuan dokumen. "Saat itu Andi belum mengakui bahwa dialah yang membunuh anak saya," ucap Rukmilah. Oleh polisi, Rukmilah dipertemukan lagi dengan Andi.
"Kami mulanya mengobrol. Pendekatan dari hati ke hati," ujarnya. Rukmilah yakin hilangnya Rian berkaitan dengan Andi. Rukmilah sempat “curhat” soal perasaannya kehilangan anak. Dia terakhir bertemu Rian pada Lebaran 2014. "Saya cerita perasaan saya sebagai ibu."
SIMAK PULA
Siksa dan Bunuh Asisten Cantik Bos XL, Apa Motif Andi Sesungguhnya?
Akhirnya, Andi mengaku. Dia mengatakan membunuh Rian di Garut pada 30 Oktober 2014. Tangis Rukmilah langsung pecah mendengar pengakuan itu. "Saya sudah tak ingin bertemu dia lagi," katanya. Saat prarekonstruksi, Rukmilah yang berada di Hotel Cipaganti memilih berada di kamar meladeni wartawan. Keluarga ikut menemani Rukmilah.
Meski kenyataannya pahit, Rukmilah tetap bersyukur nasib anaknya diketahui. Dia ingin anak perempuannya itu segera dikebumikan di kampung halaman. "Meskipun hanya gundukan tanah, yang penting ada bentuknya," ujarnya. Tangis Rukmilah kembali pecah. Kepolisian membongkar makam Rian atas permintaan keluarga yang ingin jenazah dipindahkan.
SIMAK PULA
Siksa dan Bunuh Asisten Cantik Bos XL, Apa Motif Andi Sesungguhnya?
Rukmilah terdengar menangis ketika jenazah Rian diangkat dari dalam tanah. Jenazah Rian masih berbentuk. Namun mendiang janda beranak dua itu terlihat sudah menyusut ukurannya dibandingkan saat ditemukan. Kain kafan yang membungkusnya tampak kotor. Keluarga langsung menenangkan Rukmilah. Dia dipeluk erat oleh Yeni, kakaknya.
Dia tak sanggup lagi berkata. Sebelumnya, Rukmilah terdengar membaca surat Yasin selama proses pembongkaran makam. Suami Rukmilah, Hadi Santoso, tampak lebih tegar. Tak ada air mata, tapi wajahnya terlihat sayu. Dia menepuk pundak istrinya, dan mengaku merasa lega. "Kami sudah bersyukur bisa mengambil jenazahnya," ucapnya.
NINIS CHAIRUNNISA