TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian dan personelnya mendatangi kantor berita Detik.com seusai mendapat laporan soal penggerudukan massa anti-Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Jumat siang, 18 Agustus 2015. Massa anti-Ahok menggeruduk kantor situs berita di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, tersebut karena memprotes pemberitaan, sekitar pukul 14.30.
"Kami ke sini tujuannya untuk melindungi pers, kami bertanya kepada pihak Detik apakah ada kerusakan yang ditimbulkan. Ternyata tidak ada. Rombongan hanya menyampaikan protes," kata Tito Karnavian di kantor Detik.com, Jumat, 28 Agustus 2015.
Tito mengatakan pers merupakan bagian dari pilar demokrasi. Menurut dia, dari pihak Detik.com juga tidak ada pelaporan untuk penggerudukan massa anti-Ahok. Kedua pihak telah melakukan audiensi yang berakhir dengan damai. Kedatangan massa juga tanpa kekerasan. "Kami menganggap tidak ada masalah, karena tidak ada laporan yang masuk, masalah sudah selesai," ujar Tito.
Namun, Tito menyampaikan nasihatnya perihal cara memprotes suatu pemberitaan.
"Kalau mau langsung berdialog tidak perlu ramai-ramai, datanglah sekitar lima orang untuk melakukan audiensi," tuturnya. Ia menjelaskan prosedurnya, yakni mulai dari hak jawab, hak koreksi, atau jika masih kurang sependapat bisa melapor ke Dewan Pers. "Tidak ramai-ramai dan terkesan mengeroyok."
Bursah Zarnubi, juru bicara massa yang mendatangi kantor berita Detik, mengatakan, mereka memprotes pemberitaan Detik.com soal unjuk rasa anti-Ahok Jumat pagi tadi di depan rumah dinas gubernur di Taman Suropati, Menteng, Jakarta.
"Mereka bilang kalau kami nyampah, berita naik jam 11.30 padahal kami baru makan habis Jumatan dan langsung memunguti sampahnya," kata Bursah Zarnubi, di kantor Detik, Jumat, 28 Agustus 2015.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Bintang Reformasi ini menuturkan, massa pengunjuk rasa salat Jumat kemudian makan siang seusai berunjuk rasa di Taman Suropati. Setelah makan siang mereka memunguti sampah-sampah tersebut. "Sampahnya kami kumpulin, kami bawa ke sini sebagai buktinya," kata Zarnubi.
Itu sebabnya, Zarnubi melanjutkan, massa mendatangi kantor redaksi Detik untuk meminta konfirmasi. Ia mengklaim kedatangan massa tanpa kekerasan. Setelah bertemu dengan perwakilan dari Detik, kata Zarnubi, kedua belah pihak menyatakan masalah sudah selesai. "Masalah sudah selesai, kedua pihak sama-sama meminta maaf insiden ini," ucapnya.
BIMA SANDRIA |NI