TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten mewaspadai ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di puluhan perusahaan di wilayah itu. Ancaman PHK massal terjadi setelah banyaknya industri yang melaporkan kondisi darurat perusahaan menyusul terus melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika.
"Tapi sekarang masih diupayakan agar tidak terjadi PHK," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, Syafrudin, Jumat, 28 Agustus 2015. Syafrudin mengatakan, saat ini sudah 30 perusahaan di Kabupaten Tangerang melaporkan kondisi tidak stabilnya perusahaan sejak rupiah terus mengalami penurunan.
Menurut dia, laporan perusahaan mengindikasikan sudah mengambil ancang-ancang untuk tutup. "Seperti mengurangi produksi, menghapuskan lembur hingga merumahkan karyawannya," katanya.
Kondisi ini, kata dia, sudah berlangsung sejak rupiah bertengger di Rp 12 ribu per dolar Amerika. Bahkan, PHK telah dilakulan oleh PT Ching Luh Indonesia, produsen sepatu Adidas di Pasar Kemis dengan memecat 2500 karyawannya pada awal Juli lalu.
Saat ini, dia menambahkan, pemerintah dan pengusaha sedang berusaha untuk mencegah terjadi PHK. "Salah satunya dengan cara efisiensi itu," katanya.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Tangerang Juanda Usman mengatakan kondisi ini akan semakin parah jika tidak ada upaya pemerintah dalam memperbaiki kondisi perekonomian.
"Industri dan pengusaha terus terpukul dengan tingginya nilai dolar ini," katanya. Dari sisi pengusaha, kata dia, masih mencoba bertahan untuk tidak melakukan PHK karyawan. "PHK opsi terakhir," katanya.
JONIANSYAH