TEMPO.CO, Tangerang - Tim Resmob Kepolisian Resor Bandar Udara Soekarno-Hatta membekuk sindikat pembius tenaga kerja Indonesia (TKI) di Bandara Soekarno-Hatta. Satu dari lima tersangka ditembak di bagian kaki karena melawan ketika akan ditangkap.
"Tersangka TSR, HDR, DD, AG, dan IW ditangkap di tempat yang berbeda," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Aszhari Kurniawan, Rabu, 2 September 2015.
Sebagian tersangka ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, sisanya di jalan tol, dan di Magelang, Jawa Tengah. Polisi pertama kali menangkap TSR ketika akan beraksi di Soekarno-Hatta. Dari keterangan TSR, polisi memburu empat rekan lainnya. Tersangka DD dan HDR dicokok di pintu tol Cipali.
Selanjutnya, lanjut Aszhari, polisi beranjak ke Magelang, Jawa Tengah, untuk menangkap dua tersangka terakhir, yakni AG dan IW. Menurut Aszhari, para tersangka kemungkinan masih merupakan bagian dari anggota pembius TKW yang berhasil ditangkap pada Maret silam.
Modus yang digunakan, kata Aszhari, sama persis dengan gerombolan serupa yang sudah dibekuk lebih dulu. Para perampok ini berlagak menawarkan TKW tumpangan pulang, lalu di tengah jalan TKW dibius dengan minuman. Sesudah tak sadarkan diri, para tersangka melucuti barang berharga korban, lalu membuangnya di tengah jalan.
Aszhari mengatakan sindikat ini sudah beroperasi sejak 2013 dan tidak hanya di Bandara Soekarno-Hatta. "Mereka juga pernah beroperasi di Bandara Adisucipto," katanya.
Penangkapan komplotan ini, menurut Aszhari, berdasarkan laporan dari salah satu korban TKW berinisial R pada pertengahan Agustus 2015. R pingsan selama tiga hari, dan baru sadar setelah terbaring di rumah sakit.
JONIANSYAH