TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengatakan anggaran sewa rumah dinas Wali Kota Tangerang Selatan tidak digunakan sejak 2014. "Tahun 2014-2015, dana itu tidak terserap," kata Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Daerah Tangerang Selatan Uus Kusnadi kepada Tempo, Kamis, 17 September 2015
Menurut dia, sejak dua tahun terakhir, Airin tidak menggunakan rumah dinas. Uus tidak memberikan alasan mengapa Airin menghentikan penyewaan rumah pribadinya ke negara. Ketika ditanya, apakah penghentian itu karena digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi, Uus mengaku tidak tahu. "Kalau itu, bukan kapasitas saya menjawab. Yang pasti, dana sewa rumah dinas dua tahun anggaran ini tidak terserap," ucap Uus.
Rumah pribadi yang dijadikan rumah dinas Airin merupakan rumah mewah yang berada di Jalan Sutra Nerada V Alam Sutera, Serpong. KPK pernah menggeledah rumah ini setelah Chaeri Wardhana, suami Airin, ditangkap dalam kasus suap terhadap Akil Mochtar--saat itu Ketua Mahkamah Konstitusi--pada 2014.
Kepala Bagian Umum Pemerintah Kota Tangerang Selatan Abdul Azis mengakui, sejak dilantik menjadi Wali Kota Tangerang Selatan pada 2012, Airin menempati rumah dinasnya di Jalan Sutra Nerada V Nomor 16. "Hanya dua tahun. Dua tahun terakhir anggaran sewa rumah dinas tidak digunakan," ujar Azis.
Azis menjelaskan, sejak 2012, sewa rumah dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tangerang Selatan. "Rp 200 juta untuk wali kota dan Rp 175 juta untuk wakil," tuturnya.
Wakil Wali Kota Benyamin Davnie, kata Azis, selalu menggunakan anggaran sewa rumah dinas itu. Bedanya, Benyamin menyewa rumah milik warga di kawasan Bumi Serpong Damai. Sedangkan Airin menyewakan rumah pribadinya.
Soal rumah dinas Airin ini diungkap ke publik oleh Abdul Hamid, yang mengaku pernah menjadi orang dekat Airin. Bahkan ia mem-posting soal rumah dinas Airin yang tak diketahui publik ini ke media sosial melalui akun Facebook-nya, Cak Hamid.
Hamid berujar, ini adalah bentuk keserakahan Airin. Sebab, selama ini, Airin punya harta berlimpah dengan rumah banyak. "Menyewakan rumah pribadi kepada negara adalah bentuk keserakahan dan ketamakan," ucapnya.
JONIANSYAH