TEMPO.CO, Jakarta - Pemakaman NAA, 8 tahun, siswa Sekolah Dasar Negeri 07 Pagi Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, di Tempat Pemakaman Tanah Wakaf Kebayoran Lama Utara diiringi isak tangis keluarga dan teman-temannya.
NAA mengalami luka serius setelah bertengkar dengan teman sekolahnya pada Jumat, 18 September 2015. Perkelahian itu terjadi saat sejumlah siswa kelas II SD itu tengah mengikuti lomba menggambar.
NAA tiba-tiba berkelahi dengan R, 8 tahun. R diduga sempat memukul dada dan menendang kepala NAA. NAA kemudian terjatuh dan mengalami luka di kepala bagian belakang dan dada.
"Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," ucap kiai yang memimpin pemakaman, Sabtu, 19 September 2015. Kerabat, tetangga, teman, dan guru sekolah NAA tampak terpukul.
Terlebih orang tua NAA: Suliyan, 27 tahun, dan Kharisa, 27 tahun. Mereka tak kuasa membendung air matanya saat tubuh korban dimasukkan ke liang lahat. Mata mereka merah dan sembab.
Kharisa, ibu NAA, berurai air mata tanpa suara. Bajunya yang berkelir hijau tampak lusuh dengan kerudung kusut. Kharisa sampai tak bisa berdiri tegap serta terpaksa dibantu seorang petugas kepolisian untuk berdiri dan melangkah.
Setelah NAA dimakamkan, Kharisa dan Suliyan mengucapkan salam terakhir sembari menabur bunga di pusara putranya. Begitu juga dengan para guru dan rekan NAA. "Selamat jalan," ujar para pelayat yang larut dalam haru.
Selama prosesi pemakaman, tidak ada perwakilan dari keluarga R yang datang. "Tadi, sebelum pemakaman, keluarga mereka datang ke sini," ujar paman NAA, Sukardi, 38 tahun.
AVIT HIDAYAT