TEMPO.CO, Depok - Penyesalan, Bakti Bahtiar, pemuda berusia 21 tahun sia-sia. Di hadapan polisi dia baru menyesalkan tindakannya, menikam Jaenudin, 30 tahun, hingga tewas, Selasa 15 September 2015.
Pria tamatan SD ini, terlibat cinta segi tiga dengan Resti, istri Jaenudin. Cinta terlarang mereka tercium Jaenudin saat berada di dekat warung Pecel Lele Cempaka Jalan Raya Tapos RT3 RW2 Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos.
Bakti mengaku melakukan penusukan karena tidak terima dirinya dipukul setelah meminta maaf kepada Jaenudin. Dia mengaku telah dekat dengan istri korban selama dua pekan. Selama kedekatannya dengan istri korban, Resti tidak pernah mengaku bahwa dia telah bersuami.
"Resti nggak pernah bilang sudah bersuami. Ngakunya sudah cerai. Saya minta maaf ke suaminya tapi malah dipukul," kata Bakti, Rabu 23 September 2015.
Usai memukul dirinya, Jaenudin malah diajak makan di warung pecel lele oleh istrinya. Luapan amarah Bakti makin tidak tertahankan. Apalagi saat itu Bakti dalam kondisi mabuk.
Tersangka mengambil sebilah pisau dari rumah temannya. Tak pikir panjang karena dalam keadaan mabuk, Bekti langsung menghunuskan pisau itu ke Jaenudin sebanyak tiga kali saat korban masih makan di warung pecel lele. Tusukan tersebut mengenai lambung kanan dan kiri serta ulu hatinya hingga korban tewas saat dilarikan ke Rumah Sakit Tri Mitra Cibinong.
Kepala Polresta Depok Komisaris Besar Dwiyono mengatakan motif pembunuhan karena sakit hati. Tersangka ditangkap setelah tiga hari melarikan diri ke wilayah Jonggol, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Sebenarnya, Jaenudin telah bercerai dengan istrinya. Tapi, kembali rujuk dan nikah siri. Jaenudin memang mengancam pelaku sebelum peristiwa penusukan itu. "Pelaku gelap mata karena dalam kendali minuman keras.
Kapolres mengatakan pembunuhan ini menjadi kategori pembunuhan berencana. Sebab, pelaku sudah mempersiapkan pisaunya. Tersangka dikenakan pasal 340 junto 338 KUHP dengan ancaman pidana seumur hidup.
"Ini harus menjadi perhatian. Sebab, pelaku melakukan penusukan saat mabuk. Minuman keras berdampak pada akal sehat," ujarnya.
IMAM HAMDI
Baca juga:
Mengenang Adnan Buyung: Asal Nama Bahrum dan Restu Soeharto
Ini yang Terjadi Saat Tantri Kotak Duet Bareng Atiek CB