TEMPO.CO, Jakarta - Ahok, panggilan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan akan mengatur peredaran daging anjing di Jakarta. Peaturan ini dilakukan guna mencegah warga Jakarta dari rabies. "Silakan masuk (daging anjing), tapi harus diperiksa, kayak daging sapi (pemeriksaannya)," kata Ahok, panggilan Basuki, di Balai Kota Jakarta, Selasa, 29 September 2015.
Ahok menegaskan Ibu Kota saat ini sudah bebas dari rabies. Tepatnya sejak 1980-an penyakit berbahaya itu telah sulit ditemukan. "Tapi kami mau jaga (antisipasi)," ujarnya. Ahok menjelaskan cara memeriksa daging anjing tersebut adalah dengan mendatangi pedagang yang menjajakan daging anjing tersebut.
Baca juga:
Kisah Artis Anisa Rahma Diusik Roh Gaib, Merinding dan...
Begini Kisah Kampus Terima 50, Tapi Luluskan 500 Mahasiswa
"Kamu (pedagang) beli anjingnya di mana? Kalau ada pelanggaran kena sanksi, nanti kami kerja sama dengan Polda," kata Ahok menegaskan. Ketika ditanya di mana tempat yang menjual daging anjing di wilayah DKI, Ahok menunjuk satu wilayah di kawasan Jakarta Timur.
"Coba ke Cililitan, anjing yang udah bentol-bentol gitu dibakar, terus disajikan. Kalau orang yang makan terus kena rabies, bagaimana?" tanya Ahok. Ihwal asal-usul daging anjing, Ahok mengatakan bahwa ia sudah mengetahui hal itu.
"Ada anjing yang dikirim dari Bali dan Sukabumi. Itu kami temukan sudah enggak bagus, terus dibakar (daging anjingnya)," katanya. Ahok mengaku tidak bisa melarang orang untuk tidak memakan daging anjing.
Ahok lalu menegaskan bahwa dirinya tidak memakan daging anjing. "Ada cerita kuno di kampung saya. Katanya kalau orang makan anjing, digonggongin anjing melulu, terus kalau ke sungai, pemakan anjing, dimakan buaya lu," tutur Ahok berkelakar.
DIKO OKTARA
Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Tak Juga Tewas: Inilah 3 Keanehan
Ini Duit yang Dipakai Setya Novanto Cs & Ahok: Siapa Boros?