TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang daging anjing di kawasan Cililitan, Noel Susanto, 42 tahun, mengaku paling banyak membeli anjing di daerah Sukabumi, Jawa Barat. "Ini ada yang lagi ngambil di Bandung. Tapi biasanya paling sering ambil dari Sukabumi," kata Noel kepada Tempo, Rabu, 30 September 2015.
Noel berujar, banyak pengepul di Sukabumi yang sering menawarkan daging anjing kepada pemilik kios di kawasan Cililitan, Mayasari, Jakarta Timur. "Para pengepul itu ambilnya dari warga di daerah-daerah. Warga yang pelihara anjing suka jualin itu," ujar Noel.
Dia menambahkan, selama bekerja di kios tersebut sejak 1995, mereka jarang mendapat anjing yang kondisinya sakit. "Kalau ada yang sakit, dibuang. Waktu itu pernah ada satu yang rabies dan dia menggigit semua anjing yang ada di kandang. Langsung dibuang semuanya," tuturnya.
Baca juga:
Siapa Lebih Layak Naik Gaji, Ahok atau DPRD?
Google Luncurkan Tablet Android Premium Pixel C
Noel menjelaskan, dalam sekali pengambilan dari pengepul, mereka biasanya membeli 5-6 ekor anjing yang biasanya habis dalam dua hari. Satu ekor anjing rata-rata beratnya 8-10 kilogram. Harga jual Rp 60 ribu per kilogram. Dalam sehari, pendapatan mereka berkisar Rp 1-2 juta. Noel berujar, setiap hari, rata-rata terdapat 10-20 orang yang membeli daging yang biasa disebut B1 tersebut.
"Kalau Sabtu-Minggu lebih banyak lagi. Biasanya yang beli yang punya rumah makan lapo. Banyak yang dari daerah Rawasari, Jalan Pemuda, Kampung Rambutan juga ada," ucapnya. Dia melanjutkan, pedagang dari Cibubur, Cileungsi, Tanjung Priok, dan Pasar Senen juga membeli darinya.
Siagian, pemilik rumah makan lapo di Jalan Sutoyo, adalah salah satu pelanggannya. "Saya biasanya memang ambil di sini," ujarnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum Tak Juga Tewas: Inilah 3 Keanehan
Kasus Salim Kancil, Polisi Dituding Bermain