TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang daging anjing yang terletak di Gang Bersama, Cililitan, Jakarta Timur, Noel Susanto, menyatakan mendukung rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan mengatur peredaran daging anjing di Jakarta.
"Kalau pedagang lain setuju, ya, kami ngikut saja. Pedagang kan enggak cuma kami, ada banyak di Cibubur, Cileungsi, Tanjung Priok, dan Pasar Senen," ujar pria 42 tahun tersebut saat ditemui Tempo, Selasa, 30 September 2015.
Noel malah menilai adanya pengaturan peredaran daging sangat bagus karena selama ini terdapat pro dan kontra di masyarakat antara orang yang mengkonsumsi dan yang tidak mengkonsumsi daging anjing. Meski ia juga mengaku cemas karena itu berpengaruh terhadap pendapatannya. "Jelas takut, lapo-lapo kan juga akan terkena dampaknya," kata Noel.
Pemilik rumah makan lapo, Siagian, 56 tahun, yang sempat membeli daging di kios Noel, membenarkan hal tersebut. "Kami kan pendapatan utamanya dari sini. Kalau nantinya malah dibatasi, ya, kami takut pendapatan kami menurun," tuturnya.
Baca juga:
G30S 1965, Luhut: Pemerintah Tak Akan Minta Maaf
Eggwards Lab, Game Buatan Indonesia yang Kian Digandrungi
Anton Panjaitan, 35 tahun, pemilik salah satu rumah makan lapo di dekat Universitas Kristen Indonesia, juga mengaku tak masalah soal rencana pengaturan peredaran daging anjing. "Kan, kalau pedagang jual daging yang enggak sehat mereka sendiri yang akan rugi," ucap Anton.
Hal yang sama juga diungkapkan pemilik rumah makan lapo lainnya, Yanti Simanjuntak, 44 tahun. "Enggak takut. Orang pembelinya juga banyak. Lagian kalau dagingnya dari anjing liar, saya juga enggak mau," ujar Yanti.
Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Darjamuni mengungkapkan, Senin, 28 September 2015, warga Jakarta dan Surakarta merupakan konsumen tertinggi daging anjing.
Menurut dia, terdapat sekitar 40 ekor anjing yang masuk ke Jakarta di kawasan Cililitan setiap hari. Itu sebabnya Gubernur Basuki berencana mengatur peredaran daging anjing di Provinsi DKI Jakarta. Peraturan ini dibuat untuk mencegah warga DKI Jakarta dari penularan penyakit rabies.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Simak juga:
Kata Menteri Susi, Ini Jalur Perdagangan Mafia Kepiting
Mencari Hilal Sepi Penonton, Hanung Salahkan Film Hantu