TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah mesin derek yang sedang mengerjakan normalisasi Sungai Ciliwung sisi Kampung Pulo, Jakarta Timur, ambruk, Kamis, 1 Oktober 2015. Akibat kejadian tersebut, seorang warga RT 15 RW 10 Kampung Melayu Kecil I, Poncol, Kelurahan Bukit Duri, bernama Yulianti, 14 tahun, harus dilarikan ke rumah sakit lantaran tertimpa tiang derek.
Sebelum kejadian, tanda-tanda ambruknya mesin derek sudah diketahui warga sekitar. Darsono, 56 tahun, mengatakan telah menegur operator mesin derek agar menggeser posisi mesin. "Saat itu kondisi tanah sudah miring ke kali," ujar dia saat ditemui di tempat kejadian.
Pria yang bekerja sebagai pengepul sampah dan penambang perahu di Sungai Ciliwung itu melihat sejak awal mesin derek sudah berada di tempat yang tak rata. Itulah yang membuat mesin tidak seimbang saat digunakan untuk menancapkan tiang beton.
Apalagi di dasar roda mesin derek diberi landasan papan besi agar kontur tanah tidak ambles. Jadi, terjadi gesekan antara roda besi dan papan alas besi. Sekitar pukul 14.00 WIB, roda mesin tergelincir saat mesin derek hendak mengangkat tiang beton.
"Saya teriakin petugasnya, itu miring! Katanya, enggak apa-apa," kata Darsono. Menurut dia, operator derek malah melanjutkan aktivitasnya mengangkat beton melintang di Sungai Ciliwung. Karena beban tak seimbang, mesin derek pun tergelincir dan rodanya terperosok ke lubang buatan untuk memasang tiang beton.
Hidayat, 35 tahun, menambahkan, tiang dari mesin derek beberapa saat terhenti dan menggantung miring ke Ciliwung. "Warga sudah panik, pas mau memanggil Yuli, ternyata roboh," ujarnya.
Saat kejadian, Yulianti sedang berada di MCK darurat untuk buang air besar. Beruntung, tiang dari mesin derek tidak langsung menimpanya. Hanya, pos MCK yang ia gunakan untuk buang hajat roboh dan membuatnya ikut terperosok ke dalam sungai.
Yuli kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Budi Asih, Jakarta Timur. Dia menderita sejumlah luka lebam di sekujur tubuh. Bahkan lehernya robek karena terkena ranting pohon.
AVIT HIDAYAT
Video Terkait: