TEMPO.CO, Jakarta - Pembantu rumah tangga yang melaporkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat atas kasus penganiayaan mendapat bantuan dari Lembaga Bantuan Hukum. Saat Tempo menyambangi alamat pelapor sesuai yang tertera dalam laporan pengaduan kepada Kepolisian Daerah Metro Jaya, yakni Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, ternyata bangunan itu adalah kantor LBH.
Tim kuasa hukum LBH, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengaku menemukan sang pembantu anggota DPR ini secara tidak sengaja, setelah PRT tersebut kabur dari rumah majikannya. (Baca: Anggota DPR Dilaporkan ke Polda karena Pukuli Pembantunya)
"Dia terluka sedemikian parah secara psikis dan fisik sehingga kami tergerak untuk membantu," ujar kuasa hukum tersebut. Dari situlah kemudian pembantu ini ditemani untuk melaporkan tindakan Ivan, majikannya, yang merupakan anggota DPR ke Polda Metro Jaya.
Saat ini, tim kuasa hukum LBH menyatakan belum dapat berkomentar atas kejadian ini. Mereka beralasan keselamatan korban dan keluarganya merupakan hal utama yang harus mereka jaga. "Tapi kami dan polisi terus bekerja keras untuk menuntaskan kasus ini," katanya.
Sebelumnya, T melaporkan Fanny Safriansyah atau Ivan Haz, anak dari mantan Wakil Presiden Hamzah Haz itu pada Rabu, 30 September 2015, ke Polda Metro Jaya. T mengaku sering dipukul Ivan dengan kaleng obat nyamuk. Tak kuat disiksa, T pun kabur dari Apartemen Ascot, kediaman majikannya itu. Di rumah Ivan Haz, T bekerja sebagai baby sitter sekaligus pembantu rumah tangga dan digaji Rp 2,2 juta per bulan. (Baca: Dugaan Penganiayaan PRT, PPP Akan Panggil Anak Hamzah Haz)
Tim kuasa hukum T terus bekerja siang dan malam untuk menuntaskan kasus ini bersama dengan aparat kepolisian. "Saya dari semalam belum tidur. Beberapa kali polisi bolak-balik ke sini dan kami terus berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya," katanya.
Upaya Tempo untuk meminta tanggapan kepada Ivan Haz atas tuduhan ini belum berhasil. Tempo menghubungi nomor telepon selulernya berkali-kali, tapi tidak diangkat.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Baca juga:
Amel Alvi dan Gaya Cadar Mendadak Lima Perempuan di Sidang
Anggota DPR Siksa Pembantu: Ditendang, Dipukul Pakai Kaleng