TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RW 07, Kelurahan Kalideres, Agus Hermansyah, 44 tahun, mengatakan orang tua Putri Nur Fauzia, bocah 9 tahun yang ditemukan tewas di Kalideres, sudah melaporkan kehilangan anaknya pada Jumat, 2 Oktober 2015.
"Mereka menemui saya Jumat malam," ujarnya, Sabtu, 3 Oktober 2015.
Menurut dia, keluarga Putri telah lama tinggal di wilayah tersebut. "Ibunya orang asli sini," kata Agus, saat ditemui di rumah korban, RT 006 RW 07, Kalideres, Jakarta Barat. Dia menambahkan, keluarga korban juga telah dikenal baik oleh para tetangga di wilayah tersebut.
Agus menuturkan orang tua korban yang bernama Asep Saefulloh dan Ida Fitriyani menemuinya pada Jumat malam. Kemudian dia meminta pihak keluarga untuk melaporkan kasus anaknya yang hilang itu ke polisi.
Agus berujar jarak sekolah Putri dengan rumah tempat tinggal memang sangat dekat. "Kasus seperti ini baru kali ini terjadi," ucapnya.
Kepala Kepolisian Sektor Kalideres, Jakarta Barat, Komisaris Darmawan Karosekali, mengatakan keluarga dari murid kelas II sekolah dasar ini melaporkan hilangnya anak mereka ke Polsek Kalideres sebelum akhirnya mengetahui bahwa anaknya menjadi korban pembunuhan. "Korban pas pulang sekolah, enggak pulang-pulang ke rumah, keluarga sudah mencari ke mana-mana," tuturnya.
Lokasi tempat ditemukan mayat Putri berada di sebuah jalanan kecil di bawah Jembatan Sahabat dan di sebelah jalan tol. Meski berada di jalan yang kecil, Darmawan mengatakan ini merupakan wilayah jalan yang cukup ramai dilewati warga. (Baca juga: Keji, Bocah di Kalideres Diduga Tak Hanya Dibunuh, tapi...)
DIKO OKTARA
Baca juga:
Amel Alvi dan Gaya Cadar Mendadak Lima Perempuan di Sidang
Seperti Film, Perampok Bersenjata Samurai Gasak Minimarket