TEMPO.CO , Jakarta: Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengerahkan satu anjing pelacak ke area lokasi tempat ditemukannya mayat Putri Nur Fauzia.
Menurut Komisaris Besar Khrisna Murti anjing pelacak hanya sebagai petunjuk saja.
"Anjing itu bukan signifikan tunjukin pelakunya," kata Khrisna Murti, Minggu, 4 Oktober 2015.
Dalam pelacakannya, anjing tersebut mengitari sebuah rumah sebanyak tiga kali. Meski demikian, menurut Khrisna, rumah yang dimaksud bukan rumah pelaku. Sebab, rumah tersebut sangat sempit dan diisi oleh banyak penghuni.
Pencarian jejak dimulai dari tempat penemuan kardus berisi mayat Putri. Lalu, anjing berlari melewati terowongan kecil menuju ke sebuah rumah. Di rumah tersebut, anjing pelacak berputar-putar sebanyak tiga kali.
Baca Juga:
Dalam pencarian, anjing pelacak sempat berlari dengan sangat kencang, melompat parit kecil lalu tali ikatan yang dipegang oleh pawang terlepas. Saat anjing terlepas, beberapa anak-anak yang menonton berlari ketakutan sambil berteriak. Ketika anjing tersebut berlari agak pelan, tiga polisi yang menghadang akhirnya mampu memegang alih kendali anjing pelacak.
Dalam pelacakannya, ada tiga barang yang ditemukan, yaitu lakban, tali sepatu, dan rambut. Lakban dan tali sepatu ditemukan di lokasi yang sama sementara rambut berada di lokasi yang berbeda. Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Khrisna Murti mengatakan penemuan lakban akan diteliti lebih dalam untuk mencari keidentikannya. "Kalau identik nanti kami lokalisir," kata dia.
Putri Nur Fauzia adalah anak perempuan berumur 9 tahun yang hilang sejak Jumat siang dan ditemukan tewas pada 22.30 di hari yang sama di kawasan Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. Putri dinyatakan hilang sebab tak kunjung pulang ke rumah dari sekolahnya di SD 05 pagi Kalideres. Padahal, biasanya pulang pada pukul 9.30. "Karena itu Jumat, jadi pulang cepet," kata paman korban, Abdul Khair, 43 tahun.
Abdul Kahir menggatakan kedua orang tua Putri telah berpisah sejak lama. Saat ini, korban tinggal bersama ibu dan neneknya di Rawa Lele, RT 006 RW 07, Kalideres. Pamannya menjelaskan Putri sosok yang terbuka. "Dia orangnya selalu bilang kalo ada apa-apa," kata dia.
DINI PRAMITA