TEMPO.CO, Jakarta - Polisi terus menguak kasus Akseyna Ahad Dori, yang tewas mengambang di Danau Kenanga, Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat.
Sejak Minggu malam hingga Senin siang, 5 Oktober 2015, tujuh anggota dari Gegana dan TNI Angkatan Laut menyelam di danau yang terletak di tengah-tengah kampus UI.
Penyelaman dilakukan setelah peralatan sonar yang dimiliki TNI AL mendeteksi benda logam di dalam danau. "Kami mendapat petunjuk bahwa barang bukti dibuang ke danau," kata Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, Senin, 5 Oktober 2015.
Sayangnya, dari hasil penyisiran kemarin malam, polisi gagal mendapatkan barang bukti yang dicari. Kendalanya waktu menyelam sudah malam, ujar Krisna, kondisi di dalam danau gelap.
Rencananya pencarian akan dilanjutkan dengan menggunakan Magnetico, alat pencarian yang dimiliki oleh TNI AL. "Biasanya digunakan buat mencari pesawat yang hilang," ujar Krishna.
Barang bukti yang sedang dicari ini, menurut Krishna, adalah barang bukti vital untuk penyelidikan kasus kematian Akseyna. "Bila barang bukti ini bisa ditemukan, Insya Allah kasus ini bisa segera terungkap." kata Krishna.
Memang, 6 bulan sudah berlalu namun kasus ini belum terkuak. Akseyna atau akrab dipanggil Ace, ditemukan tewas tenggelam pada 25 Maret 2015.
Awalnya kematian mahasiswa Departemen Biologi, Fakultas MIPA UI Angkatan 2013 ini dikaitkan dengan bunuh diri. Ini merujuk pada surat perpisahan yang mengatasnamakan Akseyna, dan tubuhnya yang menggendong tas berisi pemberat batu. Namun dari hasil penyelidikan lebih lanjut, disimpulkan bahwa Akseyna tewas dibunuh.
IMAM HAMDI | EGI ADYATAMA
Baca juga:
G30S: Alasan Intel Amerika Incar Sukarno, Dukung Suharto
G30S:Kisah DiplomatAS Pembuat Daftar Nama Target yang Dihabisi!