TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum dinyatakan hilang pada Jumat, 1 Oktober 2015, Putri Nur Fauziah, 9 tahun, bocah yang dibunuh dan jasadnya ditemukan di dalam kardus, ternyata dijemput dua pemuda misterius yang tidak dikenal. "Saya lihat Putri naik motor bersama dua orang," ujar RA, 8 tahun, saksi mata yang melihat Putri terakhir kali, kepada Tempo di Sekolah Dasar Negeri Kalideres 05 Pagi, Selasa, 6 Oktober 2015.
Bocah laki-laki yang juga teman sekelas Putri itu menceritakan, saat itu, Putri sedang berlari-lari menghindar kejaran seseorang. Saat ditanya, Putri menjawab tidak ada apa-apa.
BACA:
Detik-detik sebelum Putri Kalideres Diculik dan Dibunuh
Putri Kalideres Dibunuh, Polisi Gunakan Anjing Pelacak
RA menyebutkan dia melihat Putri di pengujung gang dan berbincang-bincang sejenak, sebelum akhirnya datang dua pemuda menghampiri Putri. Mereka mengendarai sepeda motor matic warna merah. Dua pemuda yang tak dikenal Putri itu kemudian mendekat tanpa turun dari motornya. Mereka mengajak bocah yang dibunuh di dalam kardus itu agar bersedia naik motor. "Ayo ikut sama om, om kenal baik sama ayahmu," tutur RA menirukan ajakan penculik.
"Setelah itu saya tidak melihat lagi," katanya. RA juga mengaku tidak mengingat persis wajah dan ciri-ciri pelaku. Namun, yang diingatnya, dua pelaku tersebut masih muda, antara usia belasan hingga puluhan. Mereka mengendarai motor dengan dandanan kumal.
Sampai saat ini, kasus pembunuhan bocah kelas II SD itu masih menjadi teka-teki. Pihak kepolisian belum memiliki titik terang terkait dengan siapa pelaku sebenarnya. Sejumlah saksi pun telah diperiksa oleh pihak kepolisian, termasuk teman sekelas Putri di SDN Kaliders 05 Pagi, Jakarta Barat.
AVIT HIDAYAT
Baca juga:
G30S 1965: Ternyata Soeharto yang Tempatkan Letkol Untung di Istana
Minta Maaf ke Sukarno? Titiek:Kenapa Harus, Pak Harto Itu...