TEMPO.CO, Jakarta - Polisi meminta bantuan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk mengungkap kasus pembunuhan Putri Nur Fauziah, 9 tahun, yang jasadnya ditemukan di dalam kardus di Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat, sekitar pukul 14.30 WIB, Sabtu, 3 Oktober 2015.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan lembaga itu nantinya yang akan berbicara dengan teman-teman Putri untuk mengungkap ciri-ciri pelakunya. "Kami minta bantuan Kak Seto (Seto Mulyadi) dan KPAI (Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia," kata Charliyan di SDN Kalideres 05 Pagi, Jakarta Barat, Selasa, 6 Oktober 2015. (Baca: Keji, Bocah di Kalideres Diduga Tak Hanya Dibunuh, tapi...)
Menurut dia, polisi memang berkonsentrasi untuk meminta keterangan rekan-rekan Putri. Khususnya, teman kelas yang melihat langsung saat-saat Putri diculik oleh dua pemuda misterius menggunakan motor matic warna merah. (Baca: Pembunuhan Putri Kalideres, Ini Kejanggalan Saat Pulang Sekolah)
Charliyan menjelaskan, polisi meminta bantuan Seto Mulyadi yang adalah Ketua Dewan Konsultatif Nasional Komnas Anak agar anak-anak bisa leluasa bercerita soal Putri. Dua lembaga yang menangani anak-anak ini diharapkan bisa membantu menggali informasi sebanyak-banyaknya.
Sementara itu, Seto Mulyadi mengaku sudah sempat berbincang dengan teman-teman Putri. Hasil sementara, menurut dia, teman-teman Putri sudah sangat cerdas dan kooperatif ketika ditanya tentang Putri. "Ternyata Putri adalah wakil ketua kelas dua, sedangkan ketua kelasnya adalah Kiki," tuturnya. Di dalam kelas, Seto juga bertanya tentang kepribadian Putri menurut keterangan teman-temannya.
Dalam hal kasus ini, Seto berujar, semua hal yang berkaitan dengan Putri akan ditelusuri baik dari teman, guru, maupun keluarga.
Selain meninjau sekolah tempat belajar Putri, Komnas Anak dan KPAI juga berkunjung ke rumah keluarga yang berada tak jauh dari sekolahnya. Mereka ditemui oleh keluarga besar. Sampai saat ini ratusan warga masih berkerumun di rumah duka untuk mengetahui kondisi terakhir.
AVIT HIDAYAT
Simak juga:
Kabut Asap, Ini Dampaknya pada Kesehatan Mata dan Paru-paru
Aplikasi Buatan Arek Surabaya Ini Bantu Jomblo Cari Jodoh