TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso menekankan pentingnya rehabilitasi yang efektif bagi pengguna narkoba. "Rehabilitasi yang sekarang harus kami evaluasi, karena tidak ada efek jera pada para pengguna," ujarnya dalam diskusi coffee break di Main Hall Kepolisian Daerah Metro Jaya, Rabu, 7 Oktober 2015.
Ia mengatakan rehabilitasi masih penting, asal dilakukan dengan benar. "Sekarang kami lihat pengguna makin banyak, tapi tidak jera-jera juga. Begitu pakai, mereka merasa menjadi korban dan akan diurus negara," ucap Buwas--panggilan Budi Waseso.
Baca juga:
5 Misteri dalam Kasus Bocah yang Dibunuh dalam Kardus
Keji, Ini Kasus Pembunuhan yang Terjadi 450 Ribu Tahun Lalu
Budi Waseso mencontohkan kasus yang menimpa pelawak Gogon dan Polo, yang juga hadir dalam diskusi itu. "Kalau kasusnya Gogon, langsung dihukum 4 tahun penjara. Jadinya jera. Kalau Polo, hukumannya ringan, jadinya sampai terkena dua kali," tuturnya.
Buwas mengatakan sudah membuat formula khusus tentang hal itu. "Saya sudah siapkan formula khusus. Nanti akan ada satgas khusus," ucapnya. Namun ia menolak memberikan gambaran lebih jauh tentang formula tersebut.
Diskusi tersebut juga menghadirkan para mantan pengguna narkoba, pemerintah, dan lembaga antinarkoba. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menuturkan pentingnya tindakan preventif untuk menghentikan peredaran narkoba. "Kuncinya adalah tindakan preventif, tindakan tegas, serta tindakan rehabilitatif yang melibatkan semua unsur," ujarnya.
EGI ADYATAMA