TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyarankan agar calon Gubernur DKI Jakarta sering menjalani latihan otot. Ahok bergurau dengan berujar, calon pemimpin yang penting bukan otak, melainkan otot.
Kenapa memimpin Jakarta tidak perlu terlalu pintar? Orang yang terlalu pintar, menurut Ahok, seharusnya menjadi profesor. Selain itu, otot yang dilatih, terutama otot kaki, akan sangat bermanfaat dalam situasi tertentu. "Jadi kalau dikejar FPI, bisa lari kencang," katanya sambil tertawa saat menjadi pembicara dalam acara "Indonesia Knowledge Forum" pada Kamis, 8 Oktober 2015.
Baca juga:
Ternyata Ahok Takut dengan Menteri Rini dan Basoeki
DNA Pelaku Ditemukan di Kaus Kaki Bocah dalam Kardus
Ia mengaku selama ini sering melatih ototnya. Hal itu ia lakukan sebagai antisipasi atas keadaan buruk yang menimpanya. Ahok menyadari banyak keputusannya yang ditentang rakyat. Begitu pula ucapannya yang sering dikritik. Melatih otot dapat membantunya bertahan bila diserang.
Anak Ahok bahkan memintanya turut melatih otot lengan. Ia disarankan berlatih menahan beban diri dengan menggantung selama minimal satu menit. "Biar kalau diserang, lari ke atas dan diberikan tali oleh helikopter, Papa bisa kuat," kata Ahok, menirukan ucapan anaknya.
Mendengar cerita tersebut, ruangan riuh oleh suara tawa. Ia banyak bercerita mengenai kepemimpinannya dan masalah-masalah yang dihadapi Jakarta. Ahok mengisi sebuah sesi yang bertajuk "Inspiring Closing".
VINDRY FLORENTIN