TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tanah hasil pengeboran mass rapid transit untuk membangun rumah susun di Cengkareng, Jakarta Barat. "Kami keruk dan angkut ke sana," kata gubernur yang akrab disapa Ahok, di Balai Kota, Kamis, 8 Oktober 2015.
Ahok menganggap pengeboran bawah tanah MRT tak mudah. Menurut dia, diperlukan zat kimiawi jenis bentonex, agar tanah sedikit meluruh sehingga mudah dibor. "Mesinnya itu dikasih zat kimia," ucap dia.
Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah belum mengetahui rencana Ahok yang akan menggunakan tanah sisa pengeboran untuk membangun rumah susun. "Sebaiknya tanya ke pemerintah," ucap dia.
Ia hanya mengetahui tanah hasil pengeboran dibuang ke dua area permakaman umum, yakni di Tegal Alur, Jakarta Barat; dan Semper, Jakarta Utara. Di sana, tanah hasil pengeboran digunakan untuk menguruk area kedua permakaman itu. Seperti di Tegal Alur.
Di sana, ujar Tubagus, tanah hasil pengeboran untuk menguruk area seluas 21 hektare yang masih berupa rawa-rawa. Rinciannya, sebanyak tujuh hektare untuk permakaman Kristen dan sisanya area muslim.
ERWAN HERMAWAN