TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa mengatakan pelaku kejahatan seksual terhadap anak, libidonya dimatikan saja. Caranya dengan diolesi zat kimia. Menurutnya, saat ini Indonesia sudah masuk dalam kondisi darurat akan kekerasan dan kejahatan seksual.
Pemerintah, kata Khofifah, harus memberi hukuman tambahan kepada pelaku kejahatan seksual terhadap anak, salah satunya dengan cara mematikan syaraf libidonya. “Pada Februari lalu, saya sempat mengatakan jika Indonesia kondisinya sudah darurat kejahatan seksual. Saat itu statement saya dibilang lebay. Dengan kondisi seperti saat ini, saya kembali menegaskan sudah saatnya semua predator seksual mendapatkan hukuman mematikan syaraf libidonya,” kata Khofifah saat membuka Treaning Of Trainer (TOT) Penguatan Demokrasi dan Pemberdayaan Perempuan di Hotel Santika, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat, 10 Oktober 2015.
Khofifah menjelaskan pemberian tambahan hukuman yang lebih berat untuk pelaku kejahatan seksual bukan dengan cara memotong atau mengamputasi alat kelaminya. Namun dengan cara mematikan syaraf libido mereka. Alasannya, walaupun pelakunya sudah dihukum, setelah bebas, tidak sedikit yang penyakitnya kambuh. “Saat ini sudah ada cara mematikan syaraf libiodo bagi para predator seksual. Caranya dioles menggunakan zat kimia atau dengan dioperasi,” kata dia.
Dari sekian banyak pelaku kejahatan seksual dengan cara sodomi, kata Khofifah, efeknya akan menularkan kejahatan serupa ke korban lain. Banyak pelaku kejahatan sodomi muncul karena pelakunya menjadi korban kejahatan sodomi. “Kejadian saat ini, pelaku sodomi dulunya merupakan korban sodomi,” kata dia.
Khofifah mengatakan setelah melakukan kunjungan ke berbagai daerah, pelaku kekerasan dan kejahatan seksual ternyata banyak dilakukan oleh aparat desa, guru, bahkan orang tua sendiri sejadian itu lebih banyak yang tidak terungkap.
“Saya sudah sering mengatakan kepada wali kota, bupati, dan instansi terkait, jangan terlalu menyembunyikan kasus tersebut. Realitasnya, kejahatan seksual tetap ada dan terus mengancam. Jangan sampai kejadian yang menimpa anak di Kalideres terulang, ” kata Khofifah merujuk kasus penemuan mayat bocah (Putri Nur Fauziah) dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat.
M SIDIK PERMANA