TEMPO.CO, Jakarta - Ratih Yudowiyati, 31 tahun, isteri ketua RT setempat mengatakan melihat mobil mondar-mandir di sekitar kompleks perumahan Aneka Elok Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Perumahan itu merupakan tempat kejadian perkara kasus pembunuhan terhadap ibu dan anak. Pelakunya hingga kini belum diketahui. (Baca: Pembunuhan di Cakung, Ibu dan Anak Ditemukan Tewas)
“Aneh aja mondar-mandir terus. Kalau mau tanya jalan kan mestinya tinggal turun dan tanya warga, bukan muter-muter di depan rumah korban,” tutur Ratih kepada Tempo, Jumat 9 Oktober 2015.
Kamis sore 8 Oktober 2015, Heno Pujo Leksono, 47, menemukan tubuh istri dan anaknya tewas di dalam rumah. Pada sore sepulang kerja, Heno mendapati pagar dan pintu rumahnya tertutup tetapi tidak dikunci. Saat masuk ke dalam, ia menemukan istrinya, Dayu Priambarita, 45, tewas di kamar dengan luka terbuka pada leher kiri, dagu sebelah kanan, punggung kiri, dada kanan dan bawah ketiak kanan, sedangkan anaknya Yoel Immanuel, 5, ditemukan tewas juga dengan luka terbuka pada leher.
Baca juga:
DPRD Anggarkan Rp 1,6 M buat Laptop, Ahok: Enggak Lucu Kalau...
Kabut Asap, Netizen Galang Dana Rp 100 Juta Via KitaBisa.com
“Jam 2 siang di hari yang sama dengan ditemukannya mayat korban, ada laki-laki berbehel yang bertanya-tanya seputar korban lalu setelah itu mengalihkan pembicaraan dan pergi begitu saja,” tutur Ratih.
Baca Juga:
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur masih menyelidiki dugaan pembunuhan ini. Jenazah pertama kali ditemukan oleh Heno Pujo Leksono, yang merupakan suami dan ayah korban. Saat Heno pulang kerja pukul 17.30 dia mendapati pintu pagar hanya diselot."Pintu depan juga tak terkunci," kata Iqbal, Jumat, 9 Oktober 2015.
BAGUS PASETIYO